Mengenal Supply Chain Management Lebih Dalam, Simak di Sini!
Dapat mengoptimalkan seluruh aliran produk barang dan jasa yang mencakup semua proses bisnis, menjadi krusial agar bisnis dapat berjalan dengan optimal. Supply chain management kemudian adalah istilah yang digunakan untuk membahas konsep ini.
Secara sederhana, supply chain management dapat dipahami sebagai pengelolaan rantai pasok, yakni serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan, dan pengendalian pada pengadaan, produksi, penyediaan, atau pengiriman produk yang dihasilkan perusahaan.
Baca juga: 5 Tips Memilih Procurement Software yang Tepat
Cara Kerja dari SCM
Meski terdengar sederhana, namun praktek cara kerja dari supply chain management sendiri bukan hal yang mudah. Banyak tahapan yang dilalui, dan banyak pihak yang harus dikoordinasikan agar semua berjalan sesuai rencana.
1. Penentuan Pelanggan
Langkah pertama pada SCM adalah penentuan pelanggan. Pelanggan menjadi mata rantai pertama yang harus diketahui, karena produk yang dihasilkan akan berdasarkan kebutuhan pelanggan, dan dilempar ke pasar untuk memenuhi apa yang diperlukan pelanggan.
Perusahaan harus dapat memetakan dengan jelas siapa saja pelanggan yang akan ‘dilayani’, dengan cara survey pasar, observasi, atau melihat pelanggan yang dimiliki oleh kompetitor pada produk yang sama.
2. Tahap Perencanaan
Ketika pelanggan sudah didapatkan, maka dimulai tahapan perencanaan. Hal ini dilakukan untuk menentukan produk apa yang akan disiapkan perusahaan, dan bagaimana proses produksinya akan dilakukan.
Mulai dari sumber bahan baku, mesin, proses produksi, dan nilai dari produk yang dihasilkan, semua direncanakan dengan baik dan mulai dipilih pihak mana yang akan menjadi partner perusahaan dalam melakukan proses produksi.
3. Pendataan Produk
Produk yang dihasilkan kemudian didata dengan cermat agar diketahui jumlah yang dapat dikirimkan pada pelanggan. Pendataan produk juga dilakukan pada sisi bahan baku, sehingga dapat diketahui keperluan procurement untuk proses produksi berikutnya.
Pendataan barang sendiri kini telah dapat didukung dengan beragam aplikasi dan sistem canggih yang tersedia, sehingga memudahkan proses dan meningkatkan efisiensi serta akurasinya. Anda juga dapat menggunakan sistem serupa untuk proses pendataan atau inventarisasi ini.
4. Tahap Produksi
Menjadi tahap akhir dari SCM, produksi bertujuan untuk menghasilkan semua produk yang akan diperlukan pelanggan dan jadi output dari sebuah perusahaan. Produk ini didesain sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang sejak awal telah diperoleh datanya.
Komponen yang Ada pada Supply Chain Management
Sedikitnya terdapat lima komponen yang masuk dalam seluruh alur SCM ini. Mulai dari plan, source, make, deliver, dan terakhir return.
- Plan, diartikan pada strategi dan rencana yang akan dijalankan untuk setiap poses dalam SCM ini. Semua wajib dihitung dan direncanakan dengan cermat, sehingga output-nya dapat maksimal.
- Source, kepiawaian perusahaan dalam memilih pemasok bahan baku juga wajib, sebab dengan demikian sebagian masalah proses produksi akan terselesaikan. Pilih pemasok yang kredibel dan memiliki konsistensi dalam setiap transaksinya, untuk menjamin ketersediaan bahan baku tepat waktu.
- Make, adalah tahap manufacturing dari sebuah perusahaan. Penyusunan jadwal aktivitas yang dibutuhkan dalam proses produksi, uji coba produk yang dihasilkan, pengemasan, dan persiapan pengiriman produk ke pasar, semua harus dijalankan dengan baik.
- Deliver, mengacu pada proses pengiriman barang dan jasa yang dihasilkan. Optimasi di sisi ini adalah dengan mengelola jaringan distribusi, moda angkut, gudang, hingga produk bisa sampai dan dijangkau pelanggan.
- Return, mengacu pada pengelolaan jaringan yang fleksibel dan responsif untuk produk cacat dari pelanggan. Produk yang dikembalikan ini harus segera ditindaklanjuti karena menyangkut kepuasan dan kesan pelanggan pada perusahaan secara umum.
3 Jenis Manajemen Rantai Pasok yang Digunakan
Untuk jenis dari supply chain management sendiri, dapat dibagi menjadi tiga bagian besar.
Upstream SCM
Adalah SCM yang terjadi saat perusahaan mendapatkan pasokan dari pihak luar yang idealnya berupa bahan baku. Bahan baku digunakan untuk proses produksi yang terjadi di perusahaan sesuai dengan rencana. Ketika pasokan yang diperoleh mengalami gangguan, maka proses produksi bisa tertunda.
Internal SCM
Yakni pengelolaan rantai pasok di dalam lingkungan perusahaan. Hal ini mengacu pada pergerakan bahan baku dari fasilitas gudang ke fasilitas pabrik untuk diproses dan proses pemindahan produk jadi ke gudang untuk diproses. Ruang lingkup yang kecil membuat optimasinya lebih mudah dilakukan dan dipantau.
Downstream SCM
Yakni proses rantai pasok yang dilakukan dengan wujud distribusi produk ke pelanggan atau pasar. Proses ini melibatkan pihak distributor yang bekerjasama dengan perusahaan sebagai perpanjangan tangan dari perusahaan agar produk mudah dijangkau pelanggan.
6 Alasan Kenapa SCM Penting dalam Bisnis
Optimasi dan pemanfaatan supply chain management dapat membantu bisnis Anda memperoleh berbagai manfaat.
- Pertama, terkait kepuasan pelanggan. Ketika SCM berjalan dengan baik, maka produk selalu tersedia di pasar dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menyelesaikan masalahnya.
- Kedua, meningkatkan pendapatan, semakin mudah produk dijangkau maka semakin besar pula penjualan yang mungkin dicatatkan.
- Ketiga, menurunkan biaya, alur barang dari hulu ke hilir dapat dijalankan pada titik paling optimal dan biaya paling efisien.
- Keempat, aset dapat dimanfaatkan secara optimal oleh setiap proses bisnis yang dilakukan.
- Kelima, peningkatan laba, semakin tinggi jumlah pelanggan dan penjualan, maka semakin tinggi pula laba yang didapatkan.
- Keenam, pengembangan perusahaan, semua ini akan berakhir pada besarnya kesempatan perusahaan untuk berkembang.
Baca Juga: Jenis Pengiriman Cargo, Sesuai untuk Distribusi Skala Besar
Salah satu usaha untuk mengoptimalkan supply chain management adalah dengan memperoleh pemasok yang handal dan memiliki kredibilitas tinggi. RUN Market, dalam hal ini, menyediakan ekosistem bisnis dan kolaborasi yang optimal untuk menemukan pemasok seperti ini. Platform ini dikhususkan untuk pebisnis agar dapat bertemu satu dengan yang lain, dan menemukan partner bisnis terbaik sesuai dengan kebutuhan. Didukung sistem yang solid, semua urusan bisnis bisa dilakukan dengan praktis, cepat, dan terpercaya. Segera bergabung dengan RUN Market, dan optimalkan semua fiturnya!