Mengenal Ragam Jenis Modal Kerja, Cermati Detailnya di Sini!
Bisnis dan perusahaan yang dimulai harus memiliki modal kerja dalam nilai tertentu. Tanpa adanya modal kerja, maka ide-ide brilian yang Anda miliki tidak dapat dieksekusi. Modal kerja sendiri tidak kemudian berarti harus Anda sediakan sepenuhnya, karena dapat bersumber dari berbagai pihak.
Secara sederhana modal kerja dapat dipahami sebagai gambaran jumlah dana yang diperlukan oleh suatu perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya dalam jangka pendek. Hal ini akan terdiri dari seluruh aktiva lancar atau aset yang dapat diubah ke dalam bentuk tunai dalam waktu singkat.
Baca Juga: Pengertian, Fungsi, dan 7 Manfaat Aplikasi Pengadaan
Kenali Jenis-Jenis Modal Kerja dan Contohnya
Jenis modal kerja dapat dikenali dalam dua kategori berbeda. Pertama berdasarkan bentuknya, yang kedua berdasarkan sifatnya. Penjelasan masing-masing jenis ini dapat Anda temukan pada bagian berikut.
1. Modal Kerja Berdasarkan Bentuknya
- Kas, menjadi bentuk paling likuid dari working capital dan dapat digunakan secara langsung untuk membiayai kegiatan operasional setiap hari
- Piutang, merupakan dana yang diterima oleh perusahaan dari penjualan barang atau jasa yang belum dibayarkan oleh pelanggan. Jenis ini dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sebelum uang dari pelanggan diterima
- Persediaan adalah barang atau produk yang dimiliki perusahaan untuk dijual atau diproses menjadi barang jadi. Modal ini dapat digunakan untuk membiayai pembelian bahan baku dan biaya produksi
- Investasi jangka pendek, dalam bentuk surat berharga atau deposito dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Modal dari investasi jangka pendek ini dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sebelum uang dari penjualan produk diterima
- Hutang usaha, juga disebut liabilitas, yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat dan dihasilkan dari pembelian produk dari pemasok atau kreditur lain. Modal ini dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional
- Biaya yang harus dibayar, seperti sewa, biaya listrik, dan biaya lain. Modal dari jenis ini dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sebelum uang dari penjualan produk diterima
2. Modal Kerja Berdasarkan Sifatnya
- Modal permanen, sifatnya terus menerus atau berkelanjutan. Jenis modal ini diperlukan bisnis demi kelancaran usaha atau kegiatannya. Modal permanen juga dianggap sebagai modal yang tetap harus dimiliki perusahaan agar dapat menjalankan fungsi yang semestinya. Pada jenis ini dibagi lagi ke dalam dua kelompok berbeda, yakni modal primer (modal minimum yang harus ada pada perusahaan dalam menjamin kegiatan operasional) dan modal normal (jumlah modal yang diperlukan untuk perluasan produksi bisnis)
- Modal variabel, memiliki jumlah yang selalu berubah seiring dengan dinamika kegiatan bisnis. Jenis ini juga dibagi ke dalam setidaknya tiga kelompok berbeda, yakni modal kerja musiman (jumlahnya dinamis tergantung musim), modal kerja sikis (setiap perubahan dipengaruhi fluktuasi konjungtur), dan modal kerja darurat (besarannya dinamis karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya)
Apa Fungsi dari Working Capital Ini?
1. Likuiditas Bisnis
Keberadaan working capital memungkinkan bisnis memiliki cukup kas dan aset lancar lain untuk memenuhi kebutuhan finansialnya. Dengan likuiditas yang cukup, maka bisnis dapat terhindar dari masalah keuangan yang dapat berpengaruh pada kinerja operasional harian.
2. Mempercepat Pengumpulan Piutang
Kedua adalah membantu perusahaan mempercepat pengumpulan piutang dari pelanggan. Perusahaan dapat memperoleh kas yang cukup untuk menjalankan kegiatan operasional, dan menjaga agar sirkulasi dana yang ada tetap lancar.
3. Mengurangi Risiko Kegagalan
Terkait dengan fungsinya dalam menjaga likuiditas bisnis, working capital juga menjalankan fungsi agar perusahaan terhindar dari risiko kegagalan memenuhi kewajiban finansialnya. Ketika jumlah modal kerja terjaga, maka jaminan pada pemenuhan kewajiban finansial akan terjaga.
4. Optimasi Penggunaan Aset Lancar
Working capital juga memungkinkan bisnis Anda untuk mengoptimalkan penggunaan aset lancar secara efektif dan efisien. Output dari lancarnya pengelolaan ini adalah keuntungan yang lebih besar dari waktu ke waktu.
5. Efisiensi Operasional
Terakhir, keberadaan modal kerja juga menjalankan fungsi sebagai efisiensi operasional bisnis. Perusahaan dapat menjaga keberlangsungan kegiatan produksinya sehingga tidak ada proses yang terhenti karena ketiadaan modal. Idealnya dengan demikian produk dapat dihasilkan sesuai dengan jadwal yang dimiliki.
Cara Mendapatkan Working Capital untuk Bisnis Anda
Melihat penjelasan di atas, tentu peran modal kerja dalam sebuah bisnis dapat disimpulkan sebagai hal yang penting. Untuk mendapatkannya sendiri, Anda dapat menggunakan cara-cara berikut ini.
- Pinjaman dari lembaga yang telah terverifikasi dan bersertifikat legal dari OJK
- Melakukan penagihan pada piutang yang dimiliki
- Melakukan penjualan produk
- Mencari sumber pendanaan lain yang bisa digunakan
Menggunakan invoice financing untuk membantu memperoleh dana segar
Dan masih banyak lagi berbagai cara lain yang dapat Anda gunakan. Yang harus dipastikan adalah cara-cara yang digunakan dalam memperoleh working capital wajib diperhitungkan dengan matang sebelumnya, dan dipastikan bermanfaat untuk perusahaan.
Baca Juga: Mengulik Lebih Dalam Mengenai Invoice Financing untuk Bisnis
Untuk mendapatkan modal kerja ini, kini Anda dapat menggunakan fitur financing dari RUN Market untuk memperoleh tambahan dari modal yang Anda butuhkan. Tidak hanya menjadi platform pengadaan barang dan jasa yang handal, kini Anda juga dapat mendapatkan tambahan working capital yang legal dan mudah dari fitur yang disediakan RUN Market!