Metode Pencatatan Persediaan 101: Perpetual dan Periodik
Urusan pengelolaan persediaan menjadi urusan internal yang tidak boleh disepelekan. Pasalnya, pengelolaan ini akan berkaitan pula pada proses produksi, pengadaan barang, dan estimasi biaya gudang yang diperlukan. Tak heran jika penerapan metode pencatatan persediaan harus dilakukan dengan cermat, akurat, dan sesuai dengan jenis bisnis yang dikelola.
Pada konteks pergudangan, setidaknya dikenal dua kategori besar dalam metode pencatatan persediaan. Pertama adalah metode perpetual, dna yang kedua metode periodik. Jika berbicara tujuan umum, keduanya sama-sama bertujuan untuk melakukan pencatatan barang yang ada di persediaan sehingga datanya dapat diolah kembali oleh pihak terkait untuk berbagai keperluan lain.
Namun jika diturunkan ke dalam penjelasan yang lebih detail, bagaimana cara mengetahui bahwa salah satu diantaranya adalah metode yang tepat?
Baca Juga: 12 Fungsi Stock Control yang Menunjang Bisnis Anda
Memilih Metode yang Tepat
Sebelum masuk pada penjelasan kedua metode pencatatan persediaan ini, Anda harus menanamkan pada benak Anda bahwa pemilih metode pencatatan yang tepat dapat menunjang banyak proses bisnis lain, dan bahkan membantu bisnis Anda berkembang.
Maka dari itu, pemilihannya tidak boleh dilakukan secara sembarangan, dan harus mengacu pada keadaan sesungguhnya dari perusahaan. Jika pemilihan ini tidak tepat, bisa jadi pengelolaan persediaan yang Anda miliki menjadi rancu dan kurang efektif.
Pada titik ekstrim, kesalahan pemilihan metode pencatatan juga dapat membuat bisnis memiliki masalah internal, yang sebenarnya tidak diperlukan.
Mengenal Metode Pencatatan Persediaan Perpetual
Metode perpetual melakukan pencatatan saat transaksi penjualan terjadi. Saat transaksi tersebut berlangsung dna selesai, persediaan barang yang dimiliki bisnis Anda akan dicatat berubah. Rekening penyimpanan dicatat secara aktual, tanpa harus menunggu hal lain.
Karena dinamika jumlah persediaan terus termonitor, maka output-nya adalah kontrol pada persediaan menjadi lebih mudah. Di waktu yang sama, penentuan HPP yang menjadi dasar harga jual akan menjadi lebih mudah, karena biaya produksi terus termonitor.
Pencatatan sendiri kemudian akan mengacu pada beberapa kolom dan akun berbeda. Mulai dari akun pembelian, akun penjualan, serta akun saldo persediaan. Fluktuasi dari ketiga akun ini terus dicatat secara aktual bersamaan dengan berbagai transaksi yang berpengaruh pada nilai persediaan.
Ketika Anda menggunakan metode pencatatan ini, Anda tak perlu melakukan perhitungan secara fisik sebab jumlah persedian yang dimiliki telah diketahui dari waktu ke waktu, seiring pencatatan yang dilakukan. Saat tiba waktunya ekspor catatan ke buku besar, data tinggal dimasukkan tanpa harus melalui proses hitung manual.
Metode Kedua, Metode Pencatatan Periodik
Seperti namanya, metode pencatatan persediaan ini dilakukan secara periodik. Sangat berbeda dengan pencatatan yang dilakukan pada setiap transaksi di metode sebelumnya, acuan pencatatan dilakukan dari waktu atau secara berkala dalam periode penjualan tertentu.
Secara berkala, penghitungan manual akan dilakukan untuk memastikan jumlah persediaan yang dimiliki, sehingga diketahui secara pasti nilai dan total dari persediaan yang dimiliki. Ingat, penjualan yang terjadi tetap dicatat, namun tidak untuk perubahan persediaan yang dimiliki oleh bisnis.
Nantinya data pencatatan penjualan digunakan sebagai data untuk pemeriksaan silang dari penghitungan fisik yang dilakukan secara berkala ini. Data akhir yang diperoleh adalah berupa mutasi persediaan akurat, sesuai dengan persediaan fisik terkini yang ada di fasilitas penyimpanan.
Peran utama dalam metode pencatatan ini adalah penentuan Harga Pokok Penjualan dan stok opname yang tersedia di gudang. Metode ini cukup terbantu dengan adanya sistem atau perangkat lunak yang dapat membuat penghitungan fisik lebih praktis dan akurat.
Poin Utama Perbedaan Kedua Metode Pencatatan di Atas
Jika dicermati, terdapat perbedaan yang mencolok antara kedua metode pencatatan ini bukan?
Metode perpetual, merupakan metode yang melakukan pencatatan pada perubahan barang yang ada di gudang ketika terjadi penjualan. Pencatatan dilakukan secara aktual atas perubahan jumlah stok barang, sehingga dari waktu ke waktu dapat diketahui jumlah persediaan yang ada di gudang, mengacu pada catatan penjualan yang telah dimiliki.
Metode periodik, di sisi lain, melakukan pencatatan dengan penghitungan fisik secara berkala. Penjualan yang terjadi tetap dicatat, namun data yang ada hanya digunakan untuk melakukan cross-check pada jumlah fisik barang yang ada di gudang dan dihitung secara berkala.
Lalu Mana yang Paling Tepat Digunakan?
Semua akan kembali pada bisnis yang Anda jalankan, dan fasilitas gudang yang Anda miliki. Metode pencatatan persediaan ini bergantung pada jenis produk, ketahanan produk saat di penyimpanan, kecepatan perputaran produk, dan biaya perawatan produk saat berada di dalam gudang.
Dengan mengacu pada beberapa elemen tersebut, Anda dapat menentukan metode mana yang paling tepat, dan mengoptimalkan metode tersebut dengan baik demi keuntungan bisnis yang bisa Anda peroleh.
Baca Juga: 8 Unsur Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang
Tentu saja untuk mengoptimalkan metode pencatatan persediaan yang dipilih, Anda juga wajib memiliki sistem pengadaan barang yang dapat diandalkan. Bekerjasama dengan penyedia terbaik dan penjadwalan yang disiplin, mampu menopang pengelolaan gudang dengan optimal.
RUN Market, Procurement Efektif dan Efisien
RUN Market pada akhirnya akan menjadi opsi terbaik untuk mendukung optimalnya pengelolaan gudang, dan metode pencatatan persediaan yang Anda pilih. Dengan platform pengadaan barang yang handal dan berisi penyedia yang terverifikasi, transaksi pengadaan barang dapat dilakukan dengan disiplin dan berdasarkan kesepakatan yang jelas. Sistem yang solid membantu perusahaan Anda, baik sebagai buyer atau seller, untuk memperoleh transaksi yang menguntungkan dan kerjasama jangka panjang. Segera gunakan RUN Market, dan optimalkan semua fiturnya!
