5 Fungsi Safety Stock dalam Pengelolaan Persediaan Gudang, Simak di Sini!
Urusan pengadaan barang yang dilakukan perusahaan tentu tak akan lepas dari kontrol stok yang dimiliki di gudang. Jumlah yang tepat, penggunaan yang terencana, serta ketersediaan cadangan yang ada, memastikan semua proses produksi berjalan lancar. Maka tak heran jika memiliki safety stock adalah jalan yang diambil banyak perusahaan untuk memberikan jaring pengaman untuk sistem produksinya.
Tapi apa yang sebenarnya dimaksud dengan safety stock ini?
Dalam konteks pengelolaan gudang, safety stock adalah hal yang wajib disediakan dan diperhitungkan dengan jelas. Bukan hanya berfungsi sebagai cadangan saja, namun stok ini akan memberikan perusahaan waktu yang diperlukan, manakala terjadi gangguan pada rantai suplai atau sistem pasokan yang dimiliki.
Baca Juga: Penerapan Analisis Peluang Usaha dalam Mengembangkan Bisnis
Pengertian Safety Stock dalam Pengelolaan Gudang
Seperti yang sedikit disinggung di bagian awal, safety stock adalah persediaan ekstra yang disimpan di gudang, dan dipersiapkan untuk menghadapi keadaan tidak terduga yang dapat mengganggu suplai bahan baku atau suplai produk ke pasar.
Persediaan stok cadangan ini jumlahnya akan selalu berbeda untuk setiap jenis bisnis, karena kebutuhan, pasokan, dan distribusi serta kapasitas produksi setiap bisnis yang juga berbeda. Maka dari itu, perhitungannya harus cermat dan mengacu pada banyak faktor.
Ketersediaan stok pengaman ini berperan besar ketika ada gangguan pasokan bahan baku atau produk ke pasar, sehingga perusahaan tidak perlu mengalami kekosongan bahan baku atau produk. Setidaknya, dengan jumlah yang tepat, perusahaan akan memiliki wakt untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi, sehingga sistem dan rantai pasok kembali berfungsi normal.
Tanpa adanya safety stock, perusahaan akan memiliki risiko gangguan produksi atau distribusi produk, yang pada akhirnya akan membawa sejumlah kerugian untuk bisnis yang dijalankan
Pahami 5 Fungsinya, Rencanakan dengan Baik
Setidaknya secara umum terdapat lima fungsi mendasar yang dijalankan oleh stok cadangan ini. Meski fungsi utama sudah disebutkan sebelumnya, namun kelima poin di bawah ini juga tidak kalah penting untuk peran dari safety stock.
- Pertama dan paling utama, menjamin ketersediaan stok, baik bahan baku atau produk, kapanpun dan apapun keadaan yang dihadapi oleh bisnis. Dengan perhitungan yang cermat, ketersediaan stok dapat dijamin untuk beberapa waktu, tidak tergantung pada dinamika pasar. Jadi ketika terdapat permintaan yang meningkat dalam waktu singkat atau keterlambatan pengiriman, perusahaan tetap dalam kondisi aman.
- Menjadi jaring pengaman internal dari kondisi buruk yang mengharuskan perusahaan tetap memasok produk ke pasar, atau tetap melakukan produksi untuk menghasilkan sejumlah produk.
- Memberikan fleksibilitas untuk perusahaan dalam dinamika volume pemesanan produk. Meski jelas, pemesanan dadakan harus melewati proses yang ketat agar pelanggan atau pihak distributor tidak semena-mena melakukan pemesanan dadakan terus menerus.
- Menjaga kepuasan pelanggan dengan menjaga stok produk di pasar, sehingga tidak sampai terjadi kekosongan produk.
- Cadangan proses riset dan pengembangan produk bilamana diperlukan.
Kelima fungsi di atas dapat dikatakan cukup fundamental dalam proses produksi dan distribusi perusahaan. Maka dari itu, perhitungan yang dilakukan harus cermat dan akurat, sehingga jumlah yang tersedia benar-benar bisa memberikan perusahaan waktu yang diperlukan.
6 Cara Menghitung Safety Stock dalam Bisnis
1. Persediaan Cadangan Tetap
Pada dasarnya jumlah safety stock yang digunakan tetap dan tidak berubah. Rumus yang digunakan adalah:
Persediaan Cadangan Tetap = Jumlah Hari x Penjualan Harian Rata-Rata
dan
Persediaan Cadangan Tetap = Jumlah Hari x Penjualan Harian Maksimal
2. Perhitungan Berbasis Waktu
Pada dasarnya perhitungan ini dilakukan dengan melihat permintaan atau penjualan produk di waktu yang sama periode sebelumnya, dan perkiraan permintaan barang di masa yang akan datang mengacu pada dinamika pasar.
3. Rumus EOQ
Digunakan untuk menghitung jumlah ideal yang harus dibeli, sehingga tidak meningkatkan biaya maintenance produk selama berada di gudang. Rumusnya adalah:
EOQ = Akar Kuadrat dari (2 x Biaya Pemesanan per Pesanan x Tingkat Permintaan) / Biaya Penyimpanan
4. Greasley
Rumus ini digunakan dengan mengacu pada waktu tunggu atau lead time dari pemasok, dan fluktuasi permintaan produk di pasar. Rumusnya adalah:
Safety Stock = Skor Z x Standar Deviasi dalam Lead Time x Permintaan Rata-Rata
5. Heizer dan Rendler
Digunakan untuk menghitung jumlah barang saat terdapat variasi yang signifikan dalam jumlah pemasoknya. Jumlahnya sendiri dihitung dengan rumus berikut ini:
Safety Stock = Skor Z x Standar Deviasi dalam Lead Time
Skor Z dalam rumus ini dan rumus sebelumnya sendiri berarti faktor layanan yang diinginkan, atau jumlah standar deviasi yang ada di atas rata-rata.
6. Rumus Dasar
Wajib dipahami oleh semua orang, rumus dasar ini dapat digunakan untuk menghitung jumlah safety stock yang diperlukan perusahaan. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Safety Stock = (Penjualan Maksimal Harian x Lead Time Maksimal) – (Penjualan Harian Rata-Rata x Lead Time Rata-Rata)
Baca Juga: Memahami Lebih Jauh Terkait Perjanjian Jual Beli Bisnis, Ini 5 Fungsinya
Perencanaan dan pembelian safety stock adalah hal yang wajib dihitung dengan cermat. Tentu, jika Anda perlu platform terbaik dalam menjamin keberadaan safety stock ini, Anda bisa langsung menggunakan RUN Market dalam bisnis Anda.
RUN Market, Tempat Terbaik Melakukan Pengadaan Barang
Safety stock adalah persediaan cadangan yang wajib dihitung dengan cermat. Tak hanya itu, platform pembelian yang tepat juga bisa membantu Anda dalam memastikan keberadaan stok cadangan ini, sehingga bisnis senantiasa bisa berjalan dengan aman. Segera gunakan RUN Market, dan dapatkan semua yang Anda butuhkan di sana!
