close bidding

Mengenal Close Bidding dan 5 Manfaatnya dalam Procurement

Skema pengadaan barang atau procurement dalam dunia bisnis sangat beragam. Namun secara garis besar perusahaan akan melewati proses pemilihan barang/jasa sekaligus vendor atau kontraktor yang tidak cepat. Close bidding adalah salah satu bentuk lelang yang banyak dilakukan perusahaan karena prosesnya yang efektif dan efisien untuk mendapatkan harga barang terbaik. Untuk lebih memahami cara kerja close bidding dan urgensinya diterapkan dalam procurement, simak ulasannya berikut ini.

Baca Juga: Auction (Lelang): Jenis, Tujuan, dan Tata Cara Mengikutinya

Close Bidding dan Cara Kerjanya

Penawaran tertutup atau close bidding adalah skema lelang yang dilakukan secara tertutup. Artinya, penentuan harga barang dilakukan oleh semua peserta lelang, dalam hal ini calon vendor, tanpa mengetahui harga yang ditawarkan peserta lelang lainnya. Sebelum memasukkan penawaran harga, perusahaan pembeli akan memberikan deskripsi barang yang dibutuhkan secara rinci. Peserta lelang menentukan harga barang murni berdasarkan perhitungan mereka masing-masing.

Setelah semua penawaran dimasukkan atau diberikan kepada perusahaan pembeli, kemudian pembeli akan memilih harga terbaik dengan barang yang paling sesuai. Vendor terpilih nantinya akan menjadi pemenang dan diarahkan untuk menyelesaikan transaksi dan proses administrasi selanjutnya. Untuk menghindari penawaran harga yang terlalu tinggi, perusahaan atau vendor yang menjadi peserta lelang biasanya akan menawarkan harga sesuai nilai riil barang tersebut. Baik itu diperoleh dari riset singkat maupun hasil pertimbangan internal dan eksternal lainnya.

Bagi perusahaan pembeli atau yang mengadakan lelang, proses ini sering dikaitkan juga dengan cara kerja surat penawaran barang. Bedanya, perusahaan dapat menerima penawaran dari beberapa vendor atau pemasok sekaligus. Simak manfaat detail dari close bidding dalam praktik procurement.

Sumber: Freepik

Manfaatnya dalam Procurement

Perusahaan yang melakukan pengadaan atau procurement dengan skema close bidding akan mendapatkan beberapa manfaat besar selain efektivitas dan efisiensi proses pemilihan vendor.

1. Kualitas Barang Terjamin

Pada penawaran tertutup, vendor atau pemasok akan fokus pada kualitas barang yang akan ditawarkan kepada perusahaan pembeli. Hal ini karena setiap vendor tidak mengetahui harga dari calon vendor lainnya. Bahkan vendor juga tidak akan ragu memberikan penawaran tambahan termasuk pelayanan agar tim mereka yang terpilih. Sedangkan pada penawaran terbuka, calon vendor cenderung kurang memperhatikan kualitas barang karena fokus pada harga serendah mungkin.

2. Penawaran Lebih Adil dan Jujur

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, semua peserta close bidding akan mendapatkan kesempatan menawar yang adil. Artinya, harga yang diberikan kepada perusahaan pembeli tidak akan terpengaruh dengan penawar lain yang seringkali memiliki kualitas berbeda. Semua kandidat vendor memiliki kesempatan yang sama. Dengan begitu, mereka juga akan lebih jujur tanpa memaksakan kondisi keuangan hanya karena penawar lain memiliki harga yang lebih rendah.

3. Interaksi Lebih Fokus

Karena perusahaan pembeli dapat melakukan interaksi secara empat mata dengan vendor terpilih, kedua belah pihak dapat melakukan modifikasi terhadap transaksi yang akan dilangsungkan. Tidak jarang hasil penawaran yang baru justru menguntungkan keduanya. Baik pembeli maupun penjual akan saling memahami kebutuhan masing-masing.

4. Hubungan Jangka Panjang Dengan Pemasok

Dalam jangka panjang, manfaat pada poin ketiga akan mendukung terciptanya hubungan baik dengan pemasok atau vendor terpilih. Dari sisi vendor, mereka akan lebih mengenal preferensi perusahaan terhadap barang yang dibutuhkan sehingga proses pengadaan berikutnya bisa berjalan lebih cepat. Sedangkan bagi perusahaan, hubungan baik ini memungkinkan adanya potongan harga, pengiriman prioritas, dan manfaat lainnya di masa yang akan datang.

5. Pengadaan Barang Lebih Murah

Close bidding cenderung melibatkan pihak yang lebih sedikit dibanding penawaran terbuka. Dengan begitu, seleksi kandidat vendor akan jauh lebih cepat dan tentu saja lebih murah. Bahkan perusahaan juga dapat mengundang kandidat vendor dengan reputasi yang baik dan terbukti profesional.

Sumber: Freepik

Risiko yang Perlu Dihindari

Skema close bidding juga memiliki beberapa risiko yang harus dihindari agar manfaat di atas bisa didapatkan dengan maksimal. Risiko pertama dari close bidding adalah kemungkinan terbatasnya pilihan bagi perusahaan karena kandidat vendor yang memasukkan penawaran tidak banyak. Bisa jadi vendor yang paling dibutuhkan justru tidak menawarkan barang dan harganya kepada perusahaan Anda. Risiko kedua bisa dialami oleh perusahaan baru yang belum memiliki pengalaman membuka penawaran dengan skema apapun sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan pilihan harga yang sedikit seperti yang dijelaskan pada risiko pertama.

Baca Juga: Reverse Auction: Pengertian, Contoh, dan 3 Tips Pentingnya

Meskipun begitu, risiko tersebut dapat dihadapi dengan kolaborasi teknologi terkini. RUN Market melalui fitur Procure to Receive dapat membantu Anda meminta penawaran secara langsung kepada penjual sesuai kebutuhan. Bahkan Anda juga dapat memilih penjual terbaik dan terpercaya melalui penilaian yang akurat. Kualitas sistem untuk mengelola vendor dan/atau kontraktor yang efektif dan efisien bisa Anda temukan di RUN Market. Semua kemudahan procurement bisa Anda dapatkan di sini. Ketahui lebih detail terkait RUN Market dengan mengunjungi kami sekarang juga.

e-Procurement Platform untuk Solusi Pengadaan Perusahaan Anda

Daftar Gratis ! Jadwalkan Demo

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *