Manfaat dan 7 Strategi Bundling untuk Tingkatkan Penjualan
Menjalankan bisnis erat kaitannya dengan terus memperbarui strategi pemasaran yang digunakan. Selain untuk mendapatkan pelanggan baru, pemasaran juga menjalankan fungsi mempertahankan pelanggan. Mengingat dinamikan pasar yang terus berubah, hal ini menjadi kebutuhan wajib. Hingga saat ini banyak sekali strategi pemasaran segar yang mulai diterapkan. Strategi bundling adalah salah satu cara yang banyak digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Simak 7 jenis strategi bundling yang umum diterapkan serta manfaatnya selain meningkatkan penjualan.
Baca Juga: Sales Promotion dalam Bisnis B2B, Ini Fungsi dan Jenisnya
Strategi Bundling
Bundel atau bundling adalah cara menjual produk dengan mengelompokkan beberapa produk tertentu menjadi satu kesatuan dan memberikan satu harga yang lebih murah daripada membeli secara terpisah. Secara langsung, pelanggan atau konsumen akan membeli lebih banyak dan perusahaan dapat meningkatkan rata-rata penjualan. Selain dilihat dari fungsi meningkatkan profit tersebut, secara tidak langsung bundling juga memberikan informasi bahwa rangkaian produk tersebut memberikan manfaat yang jauh lebih optimal untuk penggunanya. Dengan hal itu, pembeli akan cenderung melakukan banyak pembelian.
Jenis Bundling
1. Pure Bundle
Jenis bundel pertama adalah pure bundle atau bundel murni, yaitu sistem menjual beberapa produk barang atau jasa yang tidak dapat dibeli terpisah. Artinya, suatu barang atau jasa tertentu hanya bisa dibeli dalam sistem bundel, tidak bisa dijual terpisah. Sebagai contoh, jasa wedding organizer yang menawarkan jasa mengatur acara sekaligus mencarikan vendor dekorasi dan penyedia makanan. Penyedia jasa tidak melayani jika ada klien yang meminta jasa mengatur acara saja.
2. Mix and Match Bundle
Sebaliknya, mix and match bundle memungkinkan pelanggan membeli barang atau jasa sesuai dengan yang mereka butuhkan. Biasanya strategi ini dilakukan dengan menggabungkan produk-produk yang memiliki tingkat penjualan yang tinggi bersama produk pelengkap atau pendukung dari produk tersebut. Sebagai contoh, produk perawatan wajah berupa pelembap yang lebih murah harganya jika dibeli bersama serum atau pembersih wajah.
3. Buy One Get One (BOGO) Bundling
Tentu jenis bundel yang ini juga sudah sering diterapkan, yaitu jika pelanggan membeli suatu produk maka ia akan mendapatkan 1 produk yang sama secara gratis. Bisa juga tidak diberikan gratis, melainkan dengan memberi potongan harga 50%, dan sebagainya.
4. Bundel Produk Baru
Untuk bundel jenis ini, perusahaan sekaligus menjalankan fungsi untuk mengenalkan produk baru. Produk atau layanan yang baru saja dirilis terkadang masih belum memiliki banyak penggemar karena belum banyak pelanggan yang mengetahuinya. Sehingga untuk mengenalkannya, perusahaan menjualnya bersama dengan produk lain yang laku keras di pasar. Perusahaan dapat mengemas produk baru dengan kemasan saku atau lebih kecil untuk menghemat biaya produksi.
5. Bundel Stok Mati
Sesuai namanya, perusahaan akan menjual produk yang telah menumpuk lama di gudang atau biasa dikenal dengan stok mati. Produk yang menumpuk terlalu banyak akan membebani perusahaan sehingga strategi menjual murah akan memberikan tambahan profit. Perusahaan dapat menggabungkannya dengan produk terbaru atau terlaku.
6. Bundel Edisi Khusus
Jenis bundel yang satu ini biasanya dikeluarkan pada waktu-waktu tertentu yang memungkinkan suatu produk lebih banyak dicari dibanding hari biasanya. Sebagai contoh, perusahaan alat masak menjual bundel paket wajan dan panci dengan harga yang lebih murah hanya saat hari ibu akan datang.
7. Cross-sell Bundling
Terakhir adalah jenis cross-sell bundling, yaitu menjual produk pelengkap bersamaan dengan produk utama yang banyak dicari. Produk pelengkap ini tidak dapat digunakan terpisah sehingga akan otomatis terjual bersamaan dengan terjualnya produk utama. Sebagai contoh, perusahaan yang menjual produk cairan pembersih kaca dengan lap khusus yang mampu mengoptimalkan fungsi cairan tersebut.
Manfaaat Bundling
1. Mengefektifkan kegiatan promosi
Melihat beberapa jenis bundel di atas, Anda tentu setuju bahwa strategi ini mampu menjalankan fungsi promosi terhadap inovasi suatu produk. Perusahaan dapat memangkas biaya pemasaran untuk produk yang baru saja diluncurkan atau produk yang kurang diminati.
2. Mengangkat penjualan stok mati
Selain itu, bagi produk yang sudah tidak banyak dicari atau stok mati juga akan ikut terjual bersama produk terbaru. Secara tidak langsung perusahaan akan memiliki ruang untuk proses produksi berikutnya.
3. Memberikan variasi pengalaman pelanggan
Dengan menawarkan produk-produk yang belum dipikirkan pelanggan sebelumnya, mereka akan secara tidak langsung mendapat pengalaman terhadap produk bersangkutan. Hal ini tentu akan menambah variasi pengalaman pelanggan dalam mengakses produk Anda.
4. Menarik lebih banyak pelanggan baru
Tidak bisa dipungkiri bahwa bundling adalah salah satu cara untuk menambah pelanggan baru. Banyak dari calon pembeli yang akhirnya memutuskan untuk membeli karena adanya program bundling ini. Bila mereka sudah mengetahui kualitas produk Anda, besar kemungkinan pelanggan baru akan menjadi pelanggan setia.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Strategi Promosi dan 5 Tipsnya!
Untuk tahapan menjalankannya, strategi bundling adalah sistem menjual yang juga membutuhkan persiapan. Selain menganalisis kebutuhan pelanggan, perusahaan juga perlu mempersiapkan data ketersediaan penjualan untuk produk-produk tertentu yang akan menjadi bundel bagi produk lain. Jangan sampai perusahaan mendapatkan banyak permintaan terkait suatu produk, namun ternyata ketersediaannya menipis. Untuk membantu Anda mengelola pencatatan ketersediaan produk, RUN Market hadir dengan berbagai fitur efektif dan efisiennya. Melalui RUN Market, perusahaan akan memiliki data penjualan, laporan pemesanan, dan fitur lain yang akan memudahkan Anda membuat keputusan dalam bisnis. Rasakan manfaat langsung dari RUN Market dengan menghubungi pada tautan ini.