supply chain financing

Supply Chain Financing: Cara Mudah untuk Mendapatkan Modal

Bagi orang-orang yang hendak menjalankan bisnis biasanya terkendala akan satu hal yaitu modal. Sebab, sebagian besar dari mereka mengungkapkan bahwa tanpa modal, bisnis tidak akan bisa bergerak. Nah, salah satu cara untuk memiliki modal pembiayaan melalui supply chain financing

Tidak banyak pebisnis yang mengetahui mekanisme supply chain financing. Padahal kehadirannya, justru memudahkan pebisnis untuk menjalankan bisnis. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, RUN Market akan mengupas tuntas tentang supply chain financing mulai dari pengertian, cara kerja, prosedur kerja, hingga manfaatnya. Simak selengkapnya di bawah ini. 

Pengertian Supply Chain Financing

Secara umum, supply chain financing adalah pebisnis mendapatkan pembiayaan modal bisnis dengan strategi membeli stok barang kepada supplier. Jika melakukannya dengan tepat, bisnis akan berjalan dengan baik. 

Satu hal yang perlu diketahui adalah mendapatkan pinjaman modal dari bank bukanlah sesuatu yang mudah. Ada berbagai ketentuan yang bisa jadi tidak mampu dipenuhi oleh pebisnis. Maka dari itu, metode ini merupakan sebuah keuntungan bagi pebisnis. 

Ada tiga pihak yang terlibat dalam supply chain financing yaitu:

  1. Supplier atau pemasok adalah pihak yang menyediakan barang. Supplier dapat menjual invoice atau faktur atas pembelian barang kepada bank maupun lembaga keuangan lainnya. Tujuannya untuk memperoleh modal bisnis.
  2. Buyer atau pembeli adalah pihak yang menggunakan produk dari supplier. Dalam transaksi dagang, supplier akan memberikan tanggal jatuh tempo untuk pembayaran dalam tenggat waktu pendek.
  3. Lender atau pemberi pinjaman. Ia biasanya identik dengan bank atau lembaga keuangan lainnya. Lender terlibat akan dua hal. Pertama, bagi supplier, lender dapat menjalankan bisnisnya lebih lancar. Kedua, bagi buyer dapat memperpanjang tempo pembayaran. 

Kehadiran supply chain financing (SCF) tidak dapat dimungkiri memberikan jalan mulus bagi pebisnis. Sebab, aktivitas bisnis akan berjalan dan arus kas bergerak secara normal. 

Baca Juga: Surety Bond: 4 Manfaat Penting dan Prinsip yang Terkandung

Cara Kerja Supply Chain Financing

Cara Kerja Supply Chain Financing
Sumber: pexels.com

Dalam memahami cara kerja supply chain financing sebenarnya cukup mudah. Supplier akan datang ke bank untuk menjual invoice. Kemudian, bank atau lembaga keuangan sebagai penyedia dana akan membelinya dengan harga khusus. Buyer tetap bisa menggunakan produk meskipun akan memiliki jangka waktu lebih lama untuk menyelesaikan pembayaran. 

Prosedur Pelaksanaan Supply Chain Financing

Prosedur Supply Chain Financing
Sumber: pexels.com

Ada empat tahap yang perlu diketahui oleh pebisnis dalam prosedur pelaksanaan supply chain financing. Jika mampu memahaminya, akan lebih mudah bagi pebisnis untuk mendapatkan modal. 

1. Menetapkan Penyedia SCF

Hal pertama yang perlu diketahui dari pebisnis adalah memilih dan menetapkan penyedia SCF. Ada banyak pihak penyedia dana mulai dari lembaga keuangan seperti bank hingga koperasi. Pebisnis perlu memperhatikan fasilitas dan keuntungan apa saja yang diperoleh. 

2. Melakukan Registrasi

Setelah menetapkan mana pihak penyedia SCF maka langkah selanjutnya adalah melakukan registrasi. Dalam tahap ini, pebisnis biasanya diminta untuk melengkapi dokumen persyaratan. 

Mulai dari surat legalitas perusahaan, laporan keuangan perusahaan, rekening koran, hingga dokumen kesepakatan. Jangan lupa untuk menyertakan materai sebagai langkah serius mendapatkan modal. Jika sudah lengkap, sertakan dalam satu amplop atau file untuk kemudian diserahkan kepada pihak penyedia SCF. 

3. Cek Nilai Skor Kredit

Ketika pihak penyedia SCF menerima dokumen pendaftaran maka langkah selanjutnya adalah penilaian. Bank atau lembaga keuangan perlu melihat rekam jejak calon penerima dana. Jika skor kredit di bawah dua, penerima dana semakin mudah mendapatkan dana. Namun sebaliknya, jika di atas dua, akan sangat sulit bagi penerima dana memperoleh dana. 

4. Pencairan Dana

Inilah yang paling ditunggu-tunggu oleh calon penerima dana yaitu pencairan dana. Jumlah dana yang akan diberikan calon penerima dana bergantung pada kebijakan penyedia SCF. Setelah itu, buyer yang akan membayar kepada lender

Manfaat SCF bagi Buyer

Ada beberapa manfaat yang perlu diketahui buyer tentang SCF yaitu:

1. Modal Usaha Aman dan Lancar

Dengan adanya SCF maka buyer akan menerima dana dari konsumen sebelum melunasi stok. Maka dari itu, tidak akan ada gangguan modal untuk aktivitas bisnis. 

2. Mengelola Aliran Arus Kas

Jangka waktu pembayaran akan menjadi lebih panjang sehingga buyer tidak akan terbebani dengan invoice-invoice berikutnya. Dengan demikian, arus kas menjadi lebih sehat. 

3. Meningkatkan Penjualan

Ketika buyer mendapatkan stok produk dalam jumlah yang cukup maka aktivitas bisnis akan lancar. Maka dari itu, hal tersebut berdampak kepada peningkatan penjualan. 

Manfaat SCF bagi Supplier

Ada dua manfaat yang perlu diketahui supplier tentang SCF yaitu aktivitas bisnis berjalan lancar karena mendapatkan modal dari pihak penyedia dana. Lalu, aliran kas menjadi aman dan lancar karena aktivitas bisnis tetap berjalan sesuai koridor. 

Dengan mengetahui manfaat dari supply chain financing maka semakin mudah bagi pebisnis untuk mendapatkan modal pembiayaan. Agar aktivitas bisnis semakin lancar, RUN Market mampu memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan dengan proses end to end dengan berbagai penjual. Selain itu, fitur-fitur yang disajikan RUN Market terbilang lengkap sehingga mudah untuk mengembangkan potensi perusahaan. 

e-Procurement Platform untuk Solusi Pengadaan Perusahaan Anda

Daftar Gratis ! Jadwalkan Demo

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *