4 Fungsi Penting Inventory Management dan Metode Pelaksanaannya
Mengelola perusahaan berarti harus memastikan proses produksi terus berjalan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memastikan persediaan bahan baku terus terjaga. Tidak hanya bahan baku produksi, semua barang jadi yang belum terserap pasar juga harus dikelola dengan baik. Itulah kenapa perusahaan membutuhkan inventory management atau manajemen persediaan. Lebih dari sekadar mengetahui jumlah bahan baku terkini, inventory management menjalankan fungsi lain yang tak kalah penting. Simak detial fungsinya dan beberapa metode yang bisa Anda laksanakan.
Inventory Management
Manajemen persediaan atau inventory management adalah proses pengelolaan terhadap semua komponen dalam proses produksi. Mulai dari bahan baku hingga stok produk yang siap dijual akan dikelola untuk membantu menentukan keputusan ekonomi. Dalam hal ini, bahan baku bisa saja terdiri dari bahan mentah, barang setengah jadi, atau barang yang membantu produksi berjalan, seperti onderdil mesin produksi dan/atau mesin pengemasan. Termasuk produk yang sudah jadi namun masih ada di gudang atau belum terjual karena berbagai alasan. Misalnya, produk tersebut sudah tidak mendapat permintaan dari pelanggan, dan lain sebagainya.
Persediaan termasuk dalam aset perusahaan, sehingga sudah seharusnya jika pemilik aset mengelolanya dengan baik. Tidak hanya untuk dimanfaatkan, perusahaan juga dapat segera menambah aset atau stok tanpa harus menunggu produk habis. Serta berbagai keputusan bisnis lainnya juga akan membutuhkan data dari proses inventory management.
Baca Juga: Prosedur Inventory Control adalah Hal Ideal dalam Pengelolaan Gudang, Ini Ulasannya!
Fungsi yang Dimiliki
1. Sebagai langkah monitoring proses produksi
Proses produksi dapat berjalan sesuai perencanaan ketika semua komponen yang dibutuhkan sudah bisa dilengkapi. Untuk memastikan hal ini, manajemen persediaan adalah solusi yang tepat. Tidak hanya mesin produksi dan semua perangkatnya, namun juga stok bahan baku yang cukup untuk satu kali atau lebih proses produksi. Terutama apabila perusahaan Anda menggunakan bahan baku musiman yang tidak setiap waktu ada. Itulah kenapa pengelolaan persediaan ini penting dilakukan.
2. Sebagai pertimbangan efisiensi biaya operasional
Dengan adanya pengelolaan persediaan, Anda juga akan mendapatkan data anggaran yang perlu dikeluarkan. Karena perusahaan memiliki data persediaan yang perlu ditambah dan tidak, maka proses pengadaan barang/jasa tidak akan melebihi anggaran. Tentu saja hal ini akan membuat biaya operasional lebih efisien, bahkan lebih hemat.
3. Sebagai tolok ukur gudang penyimpanan
Gudang persediaan yang baik tidak boleh melebihi kapasitasnya. Baik itu untuk gudang bahan baku maupun gudang barang jadi. Untuk itu, manajemen persediaan ini akan membantu perusahaan mengelola gudang agar tidak berlebihan. Hal ini nantinya juga akan berhubungan dengan biaya pemeliharaan barang yang disimpan.
4. Bagian dari pelayanan pelanggan
Salah satu bentuk pelayanan pelanggan yang penting diberikan adalah memastikan mereka dapat memesan atau membeli dengan melihat ketersediaan produk. Hal ini akan sangat terbantu jika Anda melakukan proses inventory management dengan baik. Bahkan pada beberapa sistem manajemen persediaan, perusahaan dapat memberikan perkiraan waktu pengiriman produk untuk meningkatkan kepuasan mereka.
Metode Pelaksanaannya
1. Perencanaan Kebutuhan Material
Bisa juga disebut sebagai Material Requirement Planning (MRP), merupakan metode yang membutuhkan data penjualan dan perencanaan produksi secara akurat. Dari data ini, perusahaan dapat menentukan berapa banyak barang yang harus dipesan kepada pemasok untuk mencukupi perkiraan penjualan berikutnya.
2. Jumlah Pemesanan Ekonomis
Berbeda dengan sebelumnya, metode ini membuat perusahaan melakukan pemesanan berdasarkan kekurangan jumlah barang yang dialami perusahaan saat itu. Jumlah ini juga dikaitkan dengan perkiraan permintaan yang akan terjadi pada periode berikutnya. Dengan begitu, pengadaan persediaan tidak akan melebihi kapasitas gudang.
3. Sesuai Waktu
Disebut juga sebagai Just In Time (JIT), metode ini bisa dibilang paling sederhana karena perusahaan hanya akan melakukan pengadaan ketika persediaan benar-benar telah menipis. Sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya menyimpan stok dalam jumlah besar. Meskipun begitu, metode ini hanya cocok dipraktikkan oleh perusahaan dengan ketersediaan bahan baku, jumlah produksi, dan penjualan yang stabil dalam setiap periodenya. Karena kemungkinan terjadi permintaan produk yang melonjak kecil.
4. Penghitungan Rasio Keuangan
Perusahaan perlu menghitung perbandingan antara waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk setiap hari dengan pendapatan yang didapatkan. Perbandingan ini akan menunjukkan likuiditas persediaan dan melihat berapa lama stok akan habis. Semakin kecil rasionya, maka perusahaan akan semakin jarang melakukan pengadaan barang/jasa.
5. Tinjauan Periodik
Metode ini mengharuskan perusahaan melakukan perencanaan pengadaan beberapa waktu sebelum persediaan menipis atau habis. Perencanaan dalam hal ini akan sampai pada jadwal pemesanan dengan anggaran yang juga telah ditentukan. Sehingga pada waktunya bahan baku sedikit, perusahaan tinggal menunggu pengiriman dari pemasok. Dapat dikatakan bahwa metode ini merupakan penggabungan beberapa metode di atas.
Baca Juga: Ketahui 5 Manfaat Aplikasi Gudang untuk Perusahaan
Setelah mengetahui pentingnya inventory management bagi suatu perusahaan, tentu Anda akan lebih memperhatikan pelaksanannya. Bahkan jika perlu, tentukan secara matang metode mana yang akan digunakan. Akan menjadi jauh lebih mudah dan tersistem dengan baik apabila Anda menggunakan teknologi untuk mengelola semua data persediaan barang yang ada. Maka RUN Market menjadi salah satu solusi tepat dalam hal ini. Dengan fitur Sales Order Management, Anda dapat mengelola pembelian yang terintegrasi dengan data persediaan barang. Temukan lebih banyak soal RUN Market dan beragam kemudahannya dengan mengunjungi tautan ini.