Prosedur Inventory Control adalah Hal Ideal dalam Pengelolaan Gudang, Ini Ulasannya!
Alur proses produksi terus berjalan untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar. Produksi sendiri dalam prakteknya membutuhkan banyak dukungan dari peralatan, staf operasional, sumber daya dasar, hingga bahan baku. Inventory control adalah salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk menjamin ketersediaan bahan baku yang diperlukan, sehingga produksi bisa terus berjalan.
Dalam bahasa indonesia, inventory control diterjemahkan menjadi pengendalian persediaan. Tidak kemudian semata hanya menjaga agar bahan baku produksi terus lancar, namun juga mengelolanya agar tidak terjadi over supply dan justru berbalik menjadi beban perusahaan.
Memahami Inventory Control Lebih Jauh
Inventory control adalah upaya perusahaan atau sebuah entitas bisnis untuk mampu mengoptimalkan penyimpanan dan persediaan stok barang, sehingga proses produksi bisa terus berjalan guna memenuhi kebutuhan pasar atau permintaan dalam jumlah tertentu.
Fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan digunakan secara maksimal dalam hal pengelolaan bahan baku ini, sehingga jumlahnya selalu pada taraf aman. Aman dalam konteks ini artinya tidak kurang untuk memenuhi kebutuhan produksi, namun tidak berlebih sehingga menjadi beban perusahaan sebab akan menaikkan risiko kerusakan barang atau biaya perawatan selama di gudang.
Aktivitas utama yang dilakukan antara lain scanning barang yang baru saja datang ke gudang, hingga ke persiapan bahan baku untuk digunakan atau dirakit.
6 Metode Pelaksanaan Inventory Control
Jika melihat proses ini secara praktis, setidaknya ada 6 metode yang bisa digunakan dalam melakukannya. Penjelasan setiap metode tersebut bisa disimak di poin singkat berikut ini.
1. Tracking Inventory
Tracking inventory digunakan untuk memantau dan melacak setiap produk di stok untuk mengetahui letak penyimpanannya di dalam gudang. Pelacakan dilakukan secara aktual, sehingga diketahui posisi dan jumlah pastinya.
Tujuannya sederhana, agar ketika terjadi permintaan atau kebutuhan, produk bisa segera diakses dengan cepat. Selain itu, hal ini juga terkait dengan pemesanan kembali agar produk tetap memiliki jumlah stok yang aman.
2. Set Reorder Point
Metode kedua yang ada dalam daftar ini adalah set reorder point. Metode ini mengharuskan perusahaan untuk memesan inventaris atau produk dalam jumlah lebih besar, sebagai antisipasi jika persediaan di gudang habis.
Selain itu, juga dilakukan untuk mengantisipasi minat pasar yang begitu tinggi pada satu barang, dan minat yang terlalu rendah untuk barang lain. Metode ini memungkinkan perusahaan melacak dengan tepat angka peringatan pemesanan ulang, sehingga stok yang dimiliki di gudang cenderung selalu aman.
3. Quality Control
Metode ketiga dilakukan untuk membantu perusahaan dalam pengawasan pesanan dari supplier agar tetap pada standar kualitas yang sudah ditentukan. Selain, dapat pula berperan dalam memastikan produk akhir berada di kualitas yang sesuai, sehingga memuaskan pasar.
Proses ini dapat dilakukan dengan baik jika kondisi gudang benar-benar terorganisir. Barang yang datang, barang yang disimpan, dan barang yang akan keluar bisa dipastikan lokasinya, sehingga pengecekan kualitas dapat berjalan cepat.
4. Penentuan Barang Persediaan
Optimalisasi keberadaan inventaris perusahaan harus selalu dilakukan, dalam rangka menyikapi fluktuasi yang terjadi sepanjang tahun. Pengamatan pada permintaan pasar harus dilakukan terus-menerus, sehingga diketahui data terkait produk yang memiliki permintaan pasar tertinggi pada periode waktu tertentu.
Perusahaan kemudian mengambil sikap dengan menentukan barang persediaan yang akan dimiliki pada periode tersebut, menyesuaikan dengan kecenderungan data yang sudah terjadi.
5. Pemberlakuan Zonasi
Metode ini sangat berguna untuk perusahaan dengan SKU atau spesifikasi produk sangat banyak. Dengan pemberlakuan zonasi inventory control yang dilakukan akan lebih optimal. Setiap kategori ditempatkan di satu kelompok lokasi, sehingga pengelolaannya lebih mudah.
Atur sedemikian rupa hingga cara penyimpanan barang, layout gudang dan ruang penyimpanan, dan pengaturan jarak antar produk akan berpengaruh besar pada efektivitas pengelolaan gudang.
6. Audit Teratur
Terakhir adalah metode audit teratur yang diterapkan agar dapat melakukan identifikasi masalah sedini mungkin jika memang terdapat risikonya. Audit dilakukan agar pengelolaan gudang selalu berdasarkan data aktual dan akurat, sehingga bisa dijalankan lebih baik dari waktu ke waktu.
Dengan Semua Metode Tersebut, Manfaat Inventory Control adalah Sebagai Berikut
Jika dilihat metode yang digunakan, inventory control adalah proses yang ketat dan sangat mengedepankan akurasi data. Maka dari itu, berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan perusahaan saat melakukan inventory control secara ideal.
- Menjaga perhitungan tetap akurat
- Membantu membuat keputusan dari data yang diperoleh secara riil
- Menghilangkan write-off, yakni inventaris yang tak lagi bernilai sehingga di pengadaan berikutnya tidak perlu dialokasikan
- Menjaga persediaan agar dapat selalu memenuhi pesanan dari pasar
Untuk menjaga agar kredibilitas inventory control tetap terjamin, maka staf kompeten perlu dilibatkan, berikut dengan aplikasi atau sistem pengelolaan gudang yang benar-benar solid.
Untuk menjaga agar stok di gudang tetap pada jumlah yang ideal, tentu bisnis Anda juga memerlukan sistem pengadaan barang yang baik. RUN Market, dalam hal ini, menjadi solusi atas semua kebutuhan pengadaan barang yang dilakukan.
RUN Market, Ekosistem Terbaik untuk Pengadaan Barang
Menyediakan ruang seluas-luasnya untuk pengusaha dan pemasok bertemu dan melakukan transaksi, RUN Market menjadi platform aplikasi pengadaan barang yang unggul dan dapat diandalkan. Sistem yang solid dan opsi yang sangat luas memungkinkan setiap pihak mendapat transaksi terbaiknya setiap saat. Jika mempertimbangkan inventory control adalah proses penting agar suplai selalu cukup, maka pengadaan barang yang dilakukan juga harus modern dan transparan. Bergabung dengan RUN Market sekarang, dan dapatkan semua keuntungannya!
