usaha umkm

Serba-serbi UMKM di Dunia Industri, Mulai dari Kategori hingga Tips Pengembangannya

Dunia bisnis tidak hanya diisi oleh pemain besar dengan omzet milyaran atau triliunan dalam setahun. Di sisi lain, terdapat pegiat bisnis lain dengan skala yang lebih kecil. Usaha UMKM adalah salah satu kelompok bisnis dengan skala yang cenderung kecil, jika dibandingkan dengan bisnis besar yang ada dan memiliki nama besar secara nasional.

Bahasan terkait UMKM ini menjadi penting sebab ternyata penerimaan negara dari pajak yang dibayarkan sektor UMKM cukup besar. Sebagai seorang pebisnis yang sudah memiliki predikat pengusaha kena pajak atau PKP, tentu idealnya Anda juga paham sektor bisnis yang satu ini.

Terkait pengertian, skala pembagian UMKM dan kategorinya, hingga tips meningkatkan usaha UMKM agar lebih berkembang, bisa Anda simak dalam poin penjelasan di bawah ini.

Memahami Apa Itu UMKM, Skala Bisnis Kecil yang Terus Menggeliat

usaha umkm
Sumber : freepik.com

UMKM adalah singkatan dari usaha mikro, kecil, dan menengah. Dalam satu singkatan tersebut, terdapat tiga skala usaha yang berbeda. Namun karena omzet dan skala bisnis dari ketiga kategori ini, ketiganya kemudian masuk dalam satu lingkup yang sama.

Masing-masing penjelasan dari ketiga kategori tersebut adalah sebagai berikut.

  • Usaha mikro: merupakan usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan, yang memenuhi kriteria kekayaan bersih maksimal Rp50.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Omzet dari usaha kategori ini maksimal Rp300.000 dalam setahun.
  • Usaha kecil: usaha kecil bisa didefinisikan sebagai usaha ekonomi yang berdiri sendiri dan dijalankan oleh perorangan atau badan usaha. Kriteria utamanya adalah menjadi entitas bisnis mandiri (tidak merupakan cabang atau bagian dari bisnis yang lebih besar), dengan kekayaan bersih antara Rp50.000.000 hingga Rp500.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan. Hasil penjualan tahunan antara Rp300.000 sampai Rp.2.500.000.000.
  • Usaha menengah: merupakan usaha ekonomi yang berdiri sendiri, tidak termasuk anak perusahaan atau cabang dari usaha lain. Kriteria kekayaan yang dimiliki lebih dari Rp500.000.000 hingga paling banyak Rp10.000.000.000. Omzet dari usaha yang masuk dalam golongan ini adalah antara Rp2.500.000.000 hingga Rp50.000.000.000.

Kategorisasi dan pengelompokan ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Seperti yang dapat dilihat, pengelompokan berdasarkan dengan kriteria aset dan omzet dari masing-masing skala usaha.

usaha umkm

Kekuatan dan Tantangan UMKM

Meski skala bisnisnya terbilang kecil, namun UMKM juga memiliki sederet kekuatan yang bisa menjadi modal pengembangannya. Bersamaan dengan itu, sederet tantangan juga harus dihadapi pelaku UMKM, untuk terus survive dan berusaha meningkatkan skala usahanya.

Kekuatan UMKM

1. Inovasi yang Cepat

Dengan skala bisnis yang tidak terlalu besar, maka pengelolaan yang dilakukan cenderung akan lebih mudah. Inovasi dan ide baru bisa lebih cepat diterapkan, dan memperlihatkan hasil dalam waktu singkat. Ini mengapa, ruang untuk kreativitas dan eksplorasi terbuka luas.

2. Fokus pada Satu Bidang

Kekuatan selanjutnya adalah fokus pada satu bidang yang sama, tanpa harus mengkhawatirkan lini bisnis di sektor lain. Contoh usaha UMKM yang bisa diambil adalah bisnis kuliner, maka dalam satu waktu tersebut seorang pebisnis benar-benar bisa fokus mendalami bisnis kuliner, inovasi menu dan cara penjualan, serta mencari cara mendapatkan keuntungan yang lebih baik serta pasar yang lebih luas.

3. Mudah Memulainya

Karena skalanya yang kecil, untuk memulai UMKM cenderung mudah dilakukan. Konsep bisnis yang sederhana dan cakupan yang memiliki batasan jelas memungkinkan lebih banyak orang mencoba bisnis model ini.

Tantangan UMKM

1. Anggaran Terbatas

Karena anggaran yang terbatas, maka pengelolaannya harus dilakukan dengan benar-benar disiplin jika ingin mengembangkan usaha. Tanpa disiplin dalam pengelolaan dana operasional, bisis yang dijalankan justru akan stagnan atau mengalami kerugian.

2. Kekurangan Tenaga Ahli

Tenaga ahli jadi faktor besar dalam pengembangan bisnis, namun memiliki biaya yang tinggi. Tentu, usaha UMKM akan kesulitan menjangkaunya. Tantangan yang harus dihadapi adalah minimnya tenaga ahli dalam upaya pengelolaan dan pengembangan bisnis, sehingga kebanyakan pengusaha UMKM benar-benar menerapkan konsep learning by doing.

3. Kapasitas Produksi

Keterbatasan kapasitas produksi juga akan jadi tantangan yang harus dihadapi pengusaha UMKM. Keinginan berkembang harus benar-benar disesuaikan dengan kapasitas yang dimiliki, sehingga upaya pengembangannya memerlukan effort yang lebih dari sisi pemilik dan pengelola usaha ini.

Tips Mengembangkan Usaha UMKM

usaha umkm
Sumber : freepik.com

Berikut beberapa tips pengembangan UMKM yang bisa dicoba oleh pelaku bisnis langsung.

1. Mutu Produk dan Layanan

Peningkatan kualitas produk dan layanan harus selalu jadi modal utama dalam pengembangan bisnis, apapun skalanya. Dengan dua hal ini, perusahaan memiliki modal yang kuat untuk terus berkembang dan meningkatkan omzet. Usaha UMKM juga wajib memiliki produk dan layanan optimal sesuai dengan nilai yang ingin dicapai.

2. Memanfaatkan Media Sosial

Metode pemasaran digital kini terbuka untuk segala jenis bisnis, tidak terkecuali usaha UMKM. Mendalami cara pemasaran digital yang ekonomis namun efektif bisa jadi cara terbaik untuk melakukan langkah marketing yang efektif.

Kumpulan contoh UKM sukses yang menggunakan media sosial pada proses pemasarannya antara lain Maicih milik Reza Nurhilman,  Brodo milik Yukka Harlanda, dan Men’s Republic milik Yasa Singgih. Ketiganya sukses menerapkan metode pemasaran digital yang jitu dan meraih pasar sehingga memiliki omzet yang berlipat ganda.

3. Tempat Strategis

Pemilihan lokasi bisnis yang strategis juga wajib dilakukan agar dapat menunjang pengembangan bisnis yang dimiliki. Semakin dekat dengan pasar potensial, maka semakin besar juga kesempatan pebisnis UMKM untuk mendapatkan omzet yang tinggi.

Tanpa pemilihan lokasi yang strategis, usaha akan mengalami tantangan tambahan yang tidak diperlukan. Analoginya, bunga akan tumbuh subur di lokasi tanah yang kaya nutrisi juga bukan?

4. Tingkatkan Awareness

Salah satu tantangan dari usaha UMKM adalah kurang dikenal oleh masyarakat luas. Nah selain menggunakan media sosial, pengusaha UMKM juga bisa mengikuti berbagai pameran atau festival terkait produknya, sehingga bisa lebih dikenal masyarakat secara luas. Prinsip Tak kenal maka tak sayang sangat berlaku pada industri bisnis ini.

5. Jangan Lupakan Marketplace

Penggunaan marketplace juga populer digunakan oleh UMKM saat ini. Dengan segala keterbatasan kapasitas produksi, UMKM tetap bisa memanfaatkan platform ini untuk berbisnis dan menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan demikian produknya bisa dipasarkan secara nasional tanpa halangan jarak atau lokasi.

Salah satu jembatan untuk mengembangkan UMKM adalah dengan platform digital. RUN Market misalnya, bisa menjadi tempat untuk pengusaha UMKM yang memiliki komoditas tertentu untuk dapat bertemu dengan perusahaan yang membutuhkan komoditas tersebut. Dengan meningkatkan awareness pasar spesifik, UMKM bisa berkembang dengan lebih baik dalam waktu yang singkat. Maka dari itu, segera bergabung dengan RUN Market, dan dapatkan semua keuntungannya untuk pengembangan usaha Anda!

usaha umkm

e-Procurement Platform untuk Solusi Pengadaan Perusahaan Anda

Daftar Gratis ! Jadwalkan Demo

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *