up selling

Up Selling adalah Teknik Terbaik Memikat Konsumen, Simak Caranya!

Salah satu teknik penjualan yang pebisnis gunakan untuk meningkatkan pendapatan adalah up selling. Teknik utama dari up selling adalah menarik konsumen agar berbelanja lebih banyak produk. Selain itu, bisa juga menuntun konsumen agar membeli produk dengan kategori premium atau melakukan upgrade supaya konsumen membeli produk lebih mahal. 

Up selling sering dikaitkan dengan teknik cross selling. Keduanya identik karena berfungsi untuk meningkatkan pendapatan, tetapi dengan teknik penjualan yang berlainan. Salah satu perbedaannya adalah jika up selling memberikan rekomendasi untuk membeli produk lebih mahal, cross selling memberikan rekomendasi untuk membeli produk tertentu. 

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang keduanya artikel di bawah ini akan menjelaskan tentang perbedaannya. Selain itu, akan ada penjelasan mengenai pengertian dan cara menerapkan up selling. Simak hingga tuntas dan terapkan pada bisnis Anda.

Up Selling adalah Cara Terbaik Meningkatkan Pendapatan, Ini Alasannya

Sumber: freepik.com

Secara umum, up selling adalah cara atau teknik menjualkan produk kepada konsumen dengan menawarkan harga produk yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang diinginkan konsumen. Mengapa pebisnis perlu melakukan hal tersebut? Karena pebisnis ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar. 

Sedangkan cross selling adalah cara atau teknik menjualkan produk kepada konsumen dengan menawarkan produk tambahan agar dibeli oleh konsumen. Namun, produk tambahan tidak melulu harus dengan harga yang lebih mahal daripada produk utama melainkan bisa saja produk dengan harga murah. 

Perbedaan Up Selling dan Cross Selling

Ada tiga perbedaan yang perlu diketahui antara up selling dan cross selling yaitu:

1. Harga dari Produk

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa up selling adalah menawarkan harga produk yang lebih mahal. Sedangkan cross selling tidak melulu harus mahal. Hal tersebut tergantung dari ketersediaan produk pelengkap. Pebisnis dapat memberikan harga yang lebih murah atau bahkan harga yang lebih mahal. 

2. Jenis Produk

Perbedaan mendasar dari up selling atau cross selling adalah jenis produk yang ditawarkan atau dijual. Jika menggunakan teknik up selling, produk yang ditawarkan adalah sama saja. Namun, cross selling menggunakan jenis produk yang berbeda, bisa kualitas produk lebih baik atau di bawahnya. 

3. Laba yang Diperoleh

Laba yang didapatkan dari cross selling tentu berpotensi lebih banyak daripada up selling. Hal ini disebabkan jumlah produk yang ditawarkan cross selling lebih beragam. Sedangkan, up selling hanya mengandalkan satu produk. Harapannya, dengan penawaran harga produk lebih tinggi, lebih dipilih oleh konsumen. 

Cara Menerapkan Up Selling

Agar lebih memahami bagaimana cara menerapkan up selling, bacalah hingga tuntas lalu terapkan di perusahaan Anda. 

1. Memahami Kebutuhan Pelanggan

Hal pertama yang harus diketahui adalah memahami kebutuhan pelanggan. Sebab, ini untuk mengukur apakah produk yang Anda hasilkan sesuai dengan pelanggan atau tidak. Untuk mengetahuinya, Anda bisa melakukan survei baik secara manual maupun digital. Dengan memahaminya, maka mudah bagi Anda mengeluarkan produk. 

2. Menawarkan Perbandingan

Anda sudah menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Ternyata, dalam prosesnya, kompetitor Anda membuat hal yang sama seperti Anda. Untuk mengantisipasinya, Anda perlu menawarkan perbandingan kepada pelanggan. 

Sebagai contoh, produk ponsel. Kualitas processor yang Anda tawarkan lebih baik. Kemudian, layarnya pun demikian. Namun, tidak ada tombol dalam layar hape sedangkan kompetitor memilikinya. Garansi lebih terjamin karena jasa purna layanan telah tersedia di berbagai kota, sedangkan kompetitor tidak. Meskipun demikian, harga yang Anda tawarkan lebih mahal. 

3. Memberi Edukasi kepada Pelanggan

Hal ketiga yang perlu Anda lakukan adalah memberi edukasi kepada pelanggan. Misal, manfaat jika membeli produk Anda, jaminan keamanan terhadap produk hingga alasan mengapa harus produk Anda dibandingkan kompetitor. Tiga hal tersebut lebih dari cukup untuk memberikan edukasi sekaligus meyakinkan produk kepada pelanggan. 

4. Tidak Terlalu Agresif

Dalam melakukan penawaran, alangkah lebih baiknya tidak dengan cara yang agresif. Jadi, intens dengan penuh kehati-hatian lebih baik. Sebab, justru dengan cara yang agresif akan menimbulkan pandangan dari pelanggan bahwa kita cenderung memaksakan produk untuk dibeli. Alhasil, bukannya produk dibeli malah yang hadir cara Anda diceritakan ke dalam media sosial, misalnya Twitter, lalu viral. Ini justru memberikan pandangan negatif kepada perusahaan.

Ketika memahami bahwa perusahaan perlu melakukan strategi up selling untuk memasarkan produk maka maksimalkan dengan baik. Agar proses distribusi hingga kontrol berjalan dengan baik, manfaatkan RUN Market untuk kebutuhan bisnis yang lebih tepat sasaran. 

RUN Market untuk Pelaku Usaha

Sebagai platform kolaborasi yang memfasilitasi penjual dan pembeli, RUN Market mampu membantu proses transaksi menjadi lebih cepat dan mudah. Penjual dapat menggunakan teknik, baik up selling maupun cross selling kepada pembeli secara transparan. Gabung bersama RUN Market sekarang juga dan temukan partner bisnis potensial Anda.

e-Procurement Platform untuk Solusi Pengadaan Perusahaan Anda

Daftar Gratis ! Jadwalkan Demo

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *