sourcing adalah

Procurement dan Sourcing adalah Dua Hal Berbeda, Ini Penjelasannya!

Menjaga kelancaran dan keamanan rantai pasok menjadi salah satu hal penting dalam pengelolaan perusahaan. Hal ini karena rantai pasok secara langsung akan berhubungan dengan ketersediaan bahan baku operasional dan produksi. Maka dari itu, urusan procurement dan sourcing adalah hal yang krusial untuk hal ini.

Tapi bukankah procurement dan sourcing adalah hal yang sama?

Secara praktis, keduanya akan sama-sama berada di konteks pengadaan barang dan sumber daya untuk operasional serta produksi perusahaan. Namun jika ditelisik lebih dalam, ada beberapa perbedaan mendasar pada dua hal ini.

Beberapa perbedaan yang wajib dipahami adalah sebagai berikut.

Perbedaan Sourcing dan Procurement

Sumber : freepik.com

Untuk memahami perbedaannya, langkah awal adalah mengetahui pengertian keduanya.

Sourcing dapat dipahami sebagai proses pemeriksaan, pemilihan, dan pengelolaan pemasok. Sourcing memungkinkan perusahaan mendapatkan sumber daya yang diperlukan untuk operasional, dengan standar yang jelas karena didasari riset dan penyusunan strategi dalam pengadaannya.

Procurement, di sisi lain, adalah kegiatan bisnis untuk pengadaan barang, mulai dari perencanaan, permintaan persetujuan, pemilihan supplier, hingga kesepakatan harga, pengiriman, dan penerimaan barang di gudang atau fasilitas yang dimiliki perusahaan.

Berangkat dari perbedaan pengertian tersebut, maka perbedaan sourcing dan procurement lebih jauh adalah sebagai berikut.

Fokus pada Kualitas dan Kuantitas

Sistem procurement akan memastikan perusahaan mendapatkan barang dengan kuantitas terbaik dengan harga terbaik yang ada di pasar. Idealnya pengadaan barang dilakukan dalam jumlah besar namun dengan harga paling terjangkau. Sourcing dalam hal ini, mengedepankan pengadaan barang dengan kualitas terbaik tapi tetap pada harga yang paling optimal.

Relasi dengan Pemasok atau Supplier

Perbedaan selanjutnya terletak pada relasi dengan supplier yang akan terbentuk.

Procurement idealnya hanya mencari penyedia atau pemasok barang dan jasa yang cepat dan bisa digunakan dalam waktu dekat, sehingga hubungan yang terjalin cenderung hubungan jangka pendek atas dasar transaksi.

Berbeda dengan sourcing, perusahaan dan supplier akan bekerjasama dengan dasar kontrak, sehingga hubungan yang terjalin akan berupa hubungan jangka panjang. Dengan demikian, perusahaan mendapat jaminan suplai bahan baku dalam beberapa waktu ke depan, dengan kualitas yang sudah disepakati.

Manajemen Risiko Transaksi

Berdasarkan kerjasama jangka pendek yang terjadi saat procurement, maka perusahaan akan memiliki resiko yang lebih besar. Risk management yang disiplin harus diterapkan, sehingga resiko yang muncul bisa diminimalisir.

Namun dengan kontrak kerja jangka panjang, kedua pihak, perusahaan dan supplier akan sama-sama memiliki tanggung jawab dalam menjaga kerjasama tersebut. Risk management tetap diperlukan, namun dengan skala yang lebih fleksibel karena waktu yang dimiliki kedua pihak cukup panjang.

Opsi Supplier yang Dimiliki

Proses procurement biasanya akan menggunakan cakupan supplier di area yang terjangkau. Di waktu yang sama, supplier yang bisa menjadi opsi adalah supplier-supplier yang mungkin sudah dikenal sebelumnya, sehingga prosesnya akan berjalan cenderung mudah.

Untuk sourcing, supplier yang akan menjadi opsi atau alternatif sifatnya global, bisa berasal dari cakupan wilayah yang lebih besar, dan dari pihak-pihak yang mungkin sebelumnya tidak dikenal. Hal ini mempertimbangkan waktu proses penyusunan kerjasama, dan periode kerjasama yang akan disepakati.

Rules-Driven dan Mission-Driven

Selanjutnya perbedaan procurement dan sourcing adalah pada orientasi pelaksanaannya. Procurement akan berpegang erat pada aturan yang sudah disepakati sehingga semua proses bisa berjalan lancar. Hal ini meminimalkan kemungkinan adanya perubahan pada proses atau hal terkait ketika transaksi sudah berjalan.

Di sisi lain, sourcing lebih menggunakan mission-driven, yang mana perubahan mungkin saja terjadi atas nama hasil yang lebih optimal pada transaksi yang dilakukan dalam periode waktu yang disepakati.

Memahami Konsep Strategic Sourcing

Sumber : freepik.com

Jika pada procurement terdapat rencana dan strategi yang perlu dilakukan, demikian pula pada sourcing. Strategic sourcing adalah upaya pencarian ruang untuk menjalin kolaborasi jangka panjang antara perusahaan dan pemasok, sehingga kerjasama yang terjalin akan efektif dan efisien.

Hal ini harus berlandaskan analisa yang kuat dari sisi perusahaan dan bukti empirik bahwa pemasok adalah pihak yang handal. Elemen trust pada strategic sourcing sangat penting, karena perusahaan secara langsung akan ‘bergantung’ di satu dan lain hal pada pemasok.

Analisa dari sisi perusahaan, melihat riwayat transaksi dan kerjasama yang dilakukan pemasok, serta melihat bagaimana kualitas bahan yang disediakan oleh pemasok harus dilakukan dengan cermat. Semata, agar transaksi dan kesepakatan yang dibuat bisa benar-benar menjadi dasar kuat dalam kerjasama yang akan dilakukan.

RUN Market Menyediakan Ruang untuk Perusahaan dan Pemasok

Ketersediaan ruang untuk perusahaan dan pemasok dalam rangka melakukan kolaborasi sangat diperlukan di era kekinian. Untuk itu, RUN Market hadir. Menjadi platform yang menyediakan ruang untuk perusahaan dan pemasok bertemu, bekerjasama, dan menjalin hubungan di lingkungan produktif yang terbuka dan aman, RUN Market akan jadi solusi pengadaan barang, baik dalam rangka procurement atau sourcing. Karena procurement dan sourcing adalah hal yang penting untuk keberlangsungan perusahaan, sudah sewajarnya jika perusahaan mencari pemasok terbaik yang ada di pasar bukan? Maka dari itu, segera gunakan dan bergabung dengan RUN Market dan dapatkan supplier terbaik untuk perusahaan Anda!

e-Procurement Platform untuk Solusi Pengadaan Perusahaan Anda

Daftar Gratis ! Jadwalkan Demo

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *