quality control

5 Fungsi dan Cara Kerja Quality Control yang Harus Diperhatikan

Perusahaan dengan berbagai macam produk tentu harus memperhatikan kondisi setiap produknya. Hal ini menjadi sulit jika perusahaan tidak memiliki sistem untuk melakukan pengecekan yang baik dan terstruktur. Apalagi jika produk yang dihasilkan membutuhkan standar kualitas yang akan berpengaruh langsung pada tubuh konsumen, misal produk krim wajah, makanan bayi, dan sebagainya. Itulah kenapa perusahaan harus memiliki sistem Quality Control (QC) yang tepat. Simak fungsi dan cara kerja QC yang harus diperhatikan.

Quality Control adalah proses untuk menguji produk atau output yang telah selesai diproduksi agar sesuai dengan standar yang sudah ditentukan sebelumnya. Proses ini merupakan salah satu bagian dari sistem produksi yang ada dan dilakukan setelah proses Quality Assurance (QA). Untuk Quality Assurance sendiri merupakan proses untuk mengecek sistem produksi yang akan digunakan. Maka dari itu proses QC tidak dapat dilepaskan dengan QA.

Jika Anda berpikir QC cukup dilakukan pada saat pertama kali sebuah produk dibuat, maka Anda harus memahami fungsi dan cara kerja proses ini. Terutama jika Anda peduli pada kualitas produk dan bagaimana hal tersebut sangat berpengaruh bagi pasar.

Fungsi Quality Control

Quality Control memiliki fungsi utama sebagai langkah pengecekan dan pengujian produk. Namun lebih dari itu, QC juga memiliki fungsi lain dengan dampak yang lebih panjang.

1. Pengatur Konsistensi Produk

Kualitas produk yang sudah terbukti dicintai banyak konsumen atau pelanggan harus dijaga konsistensinya. Jangan sampai hanya karena QC dilakukan tanpa perencanaan yang baik, kualitas produk jadi menurun. Menjaga kualitas produk dengan stabil adalah kunci mendapatkan kepercayaan pelanggan.

2. Peningkatan Efisiensi

Jika ditemukan adanya produk yang cacat atau kurang sesuai dengan standar, proses perbaikan bisa langsung dilakukan. Sehingga kesalahan tidak akan terjadi pada tahapan produksi berikutnya. Selain itu, perusahaan juga tidak perlu menunggu komplain dari konsumen untuk mengetahui bagian mana yang perlu diganti.

3. Sebagai Verifikator

Quality Control juga erat kaitannya dengan proses verifikasi pada produk. Langkah verifikasi kualitas produk sebelum produk dipasarkan dan dikirimkan menjadi sangat penting. Tidak hanya saat produk keluar dari alat produksi, verifikasi juga akan menguji produk saat masuk dalam kemasan, dan sebagainya.

4. Peran Penting Dalam Kepuasan Pelanggan

Salah satu indikator pelanggan dikatakan puas adalah kualitas produk minimal sama dengan ekspektasi mereka. Hal ini biasanya dikaitkan juga dengan harga produk. Akan jauh lebih baik jika kualitas produk lebih baik dari apa yang diharapkan. Oleh karena itu, QC membantu agar produk sampai kepada pelanggan sesuai dengan apa yang ditawarkan perusahaan.

5. Perkembangan Perusahaan

Jika produknya saja sudah dijamin kualitas dan konsistensinya dalam hal produksi, perkembangan bisnis bisa dilakukan lebih cepat. Perkembangan bisnis atau perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ada perusahaan yang melakukan inovasi produk, ada juga perusahaan yang menambah rumah produksi agar pemenuhan permintaan pasar lebih cepat. Semua ini dapat dilakukan jika proses QC dapat dipastikan berjalan efektif dan efisien.

Sumber: freepik.com/master1305

Cara Kerja Quality Control

Sebagai sebuah tahapan, Quality Control dilakukan setelah Quality Assurance selesai. Namun dalam pelaksanaan QC sendiri, perusahaan perlu menentukan standar terlebih dahulu. Misalnya, berat produk, kondisi produk, daya tahan produk, dampak yang dihasilkan setelah menggunakan produk, dan sebagainya. Semua indikator harus didata agar proses QC lebih terstruktur.

Kemudian tim QC akan melakukan pengujian pada produk yang sudah selesai diproduksi. Jika terjadi kesalahan yang menurunkan kualitas produk, maka hal tersebut wajar. Namun perusahaan harus memastikan bahwa kesalahan yang ada tidak terjadi dua kali. Sehingga setiap dilakukan QC, banyaknya kesalahan pada produk harus berkurang.

Setiap kesalahan yang didapatkan melalui QC harus segera dikomunikasikan segera pada tim QA. Kemudian hal tersebut diperbaiki dan dilakukan uji regresi, yaitu pengujian bersama variabel lainnya. Hal ini akan memastikan produk akhir sesuai dengan standar kualitas yang ada.

Karena alat produksi dan bahan baku bisa berubah performanya seiring berjalannya waktu, maka proses QC harus dilakukan secara terus menerus. Artinya, QC tidak bisa hanya dilakukan saat pertama kali produk dibuat saja lalu dibiarkan seterusnya. Bahkan standar kualitas produk yang ditentukan pun dapat berubah. Untuk itu, proses quality control bukanlah tugas atau fungsi sesaat yang dapat dihilangkan dalam proses produksi.

Sumber: freepik.com

Begitu pentingnya proses QC, perusahaan harus menyadari bahwa teknologi pendukung akan sangat membantu dalam hal ini. Sistem produksi yang efektif dan efisien untuk digunakan harus terlibat didalamnya. Termasuk sistem yang akan membantu perusahaan melakukan pengadaan bahan. Karena bahan baku suatu produksi akan secara langsung memengaruhi QA dan QC. Perusahaan akan lebih mudah melakukan permintaan bahan melalui fitur Material Request milik RUN Market. Tidak hanya jumlah, sistem ini juga mampu memudahkan permintaan kualitas yang sesuai dengan standar perusahaan. Dapatkan segera kemudahan dari RUN Market untuk perusahaan Anda melalui tautan ini.

e-Procurement Platform untuk Solusi Pengadaan Perusahaan Anda

Daftar Gratis ! Jadwalkan Demo

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *