4 Cara Kerja Quality Assurance dan Perbedaannya dengan Quality Control
Ketika perusahaan akan melakukan produksi suatu barang atau produk, tentu perencanaan produk harus dilakukan dengan baik. Salah satu bentuknya adalah dengan melakukan proses Quality Assurance (QA). Proses ini nantinya tidak hanya melibatkan desain produk saja. Namun juga terkait kualitas bahan baku, cara kerja alat produksi, berapa jumlah mesin yang dibutuhkan, dan sebagainya. Oleh karena itu Anda harus memahami cara kerja Quality Assurance dan perbedaannya dengan Quality Control.
Quality Assurance adalah tahapan yang dilakukan sebelum produksi untuk memastikan semua faktor produksi terpenuhi. Sehingga fokusnya adalah untuk memenuhi semua hal yang dibutuhkan dalam proses produksi. Selain yang sudah sedikit disinggung di atas, beberapa hal yang dibutuhkan juga bisa berupa perangkat lunak terkait. QA juga dapat dikatakan sebagai perencanaan dan persetujuan yang berkaitan langsung dengan produksi.
Cara Kerja Quality Assurance
Cara kerja dari proses Quality Assurance dapat berbeda tergantung kebutuhan perusahaan dan produk yang dihasilkan. Namun secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 4 tahap. Meskipun dalam prakteknya keempat tahap ini sering dilakukan bersamaan. Keempat tahap tersebut adalah perencanaan, pengerjaan, pengecekan, dan perbaikan.
a. Perencanaan (Plan)
Semua tahapan produksi harus direncanakan agar hasil yang keluar sesuai dengan tujuan perusahaan. Termasuk indikator apa saja yang harus terpenuhi untuk dapat mengatakan produk tersebut berkualitas. Sehingga analisis pasar dan data yang akurat akan sangat dibutuhkan dalam tahapan ini.
b. Pengerjaan (Do)
Setelah perencanaan yang matang dilakukan, proses pengerjaan dapat dijalankan sesuai dengan peta yang ada. Setiap proses produksi yang dilalui harus terbukti menghasilkan. Baik itu menghasilkan produk setengah jadi maupun sudah hasil akhir. Tahap ini juga membutuhkan beberapa kali pengujian. Terutama bagi perusahaan yang produknya rumit atau terdiri dari banyak bagian, misal pembuatan motor. Jadi, dokumentasi dan pencatatan yang baik akan sangat dibutuhkan dalam proses ini.
c. Pengecekan (Check)
Pengecekan dilakukan secara paralel dengan pengerjaan. Sehingga tim yang bertugas di bagian ini perlu memantau dan memeriksa semua proses pengerjaan yang ada. Jika diperlukan modifikasi, perlu juga ada pengecekan terhadap pembaharuan tersebut. Hal yang harus diingat adalah tim QA bukan melakukan pengecekan pada produk, namun lebih kepada sistem yang menghasilkan produk tersebut.
d. Perbaikan (Act)
Ketika produk yang dihasilkan sudah sampai pada hasil akhir, pengontrolan kualitasnya akan dilakukan oleh tim QC. Apabila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan standar perusahaan, maka QC akan melaporkannya kepada QA sesegera mungkin. Sehingga QA juga harus segera melakukan perbaikan. Tidak berhenti sampai disitu, setelah perbaikan pun QA perlu melakukan pengecekan secara berkala.

Perbedaannya Dengan Quality Control
Jika dilihat dari pengertiannya, Quality Control adalah proses untuk menguji produk atau output yang telah selesai diproduksi agar sesuai dengan standar yang sudah ditentukan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat melihat beberapa hal yang membuat keduanya berbeda.
1. Momen Pelaksanaan
Quality Assurance dilakukan terlebih dahulu sebelum Quality Control. Meskipun pada prakteknya QA akan tetap dilakukan ketika mendapatkan laporan evaluasi dari QC. Namun QA harus sebisa mungkin meminimalisir kesalahan saat proses produksi. Sehingga apabila harus ada perbaikan, tidak perlu mengubah rancangan produksi secara keseluruhan. Sedangkan QC menjadi pihak yang melakukan evaluasi tersebut. Itulah kenapa secara garis besar, QA dilakukan sebelum QC
2. Fokus Tugas
Fokus dari QA adalah menyediakan kebutuhan bagi seluruh proses produksi. Termasuk memonitoring jalannya produksi agar setiap produk sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Sedangkan QC memiliki fokus untuk memeriksa produk sebelum dipasarkan atau dikirim kepada konsumen. Sehingga ketika QC menemukan ada hal yang kurang dari standar, produk dapat segera diperbaiki.
3. Target Output
QA memiliki target keluaran (output) berupa produk yang berkualitas sesuai dengan standar perusahaan. Tentu saja untuk menghasilkan produk perlu melewati proses yang panjang. Tidak hanya melibatkan alat produksi dan bahan baku, terkadang situasi eksternal juga memengaruhi. Sedangkan QC memiliki target untuk memastikan produk yang ada di pasar adalah produk terbaik. Hal ini juga bukan pekerjaan yang mudah. Karena jika perusahaan masih mendapat keluhan terkait produk, QC juga ikut bertanggung jawab.

Quality Assurance menjadi proses yang tak bisa dilewatkan. Bahkan dapat dikatakan bahwa QA merupakan tahap awal yang krusial dalam sistem produksi perusahaan. Dapat dibayangkan jika perencanaan ini dilakukan dengan serampangan, maka proses berikutnya juga akan memakan lebih banyak waktu, tenaga, dan biaya. Lakukan sistem produksi perusahaan Anda bersama RUN Market. Dengan fitur Material Request, proses Quality Assurance perusahaan akan lebih mudah. Salah satunya karena perusahaan Anda dapat melakukan permintaan penawaran dari seluruh penjual sesuai standar perusahaan. Selain itu, RUN Market juga akan membantu interaksi Anda dengan penjual secara rapi dan tersistem. Temukan lebih banyak manfaat RUN Market melalui tautan ini.
