Konsep Persediaan Barang Dagang dan Jenis Metode Pencatatannya
Dalam pengelolaan bisnis, persediaan barang dagang menjadi hal yang tidak bisa dilewatkan. Tanpa pengelolaan yang baik, perusahaan akan mengalami kekacauan dalam perencanaan produksi, distribusi, hingga bahkan mempengaruhi harga jual di pasar dan ketersediaan barang.
Tapi secara mendasar, sebenarnya apa pengertian persediaan barang dagang ini? Apakah terdapat metode-metode tertentu yang dapat digunakan agar persediaan barang dapat dicatat dengan baik dan melancarkan semua proses di perusahaan?
Nah lebih lanjut, bahasan terkait pengertian dan beberapa metode pencatatan persediaan barang dagang akan dibahas pada poin-poin di bawah ini. Simak selengkapnya!
Memahami Apa Itu Persediaan Barang Dagang
Secara mendasar, persediaan barang dagang adalah semua jenis produk, baik berupa barang atau jasa, yang didapatkan oleh pedagang, ritel, perusahaan, distributor, dan sebagainya, untuk dijual kembali. Persediaan barang dagang disimpan tanpa melalui proses pengolahan, maka fungsi dan sifatnya tidak berubah, sama seperti saat barang tersebut datang.
Meski tidak diberikan perlakuan yang mengubah fungsi atau sifatnya, manajemen persediaan barang jenis ini tetap harus dilakukan dengan baik. Mulai dari perencanaan kedatangan, penyimpanan di fasilitas gudang atau fasilitas lain, hingga jadwal barang keluar dari penyimpanan.
Mengapa?
Sebab jika tidak dikelola dengan baik di sisi penyimpanannya (terkait pencatatan dan perlakuan di fasilitas gudang), barang bisa saja rusak dan berkurang nilainya. Hal ini akan membawa kerugian bagi pemegang barang saat ini, dan secara logis, tentu kerugian tidak diharapkan oleh jenis bisnis apapun dalam industri.
Untuk mengelola persediaan barang dagang, salah satu proses krusial yang harus dijalankan dengan baik adalah pencatatan. Untuk memahami terkait pencatatan, Anda bisa simak bagian selanjutnya.
Metode Pencatatan dalam Pengelolaan Persediaan Barang Dagang
Metode pencatatan untuk urusan ini setidaknya dibagi ke dalam dua kategori besar. Pertama disebut dengan Metode Perseptual, dan yang kedua disebut dengan Metode Periodi. Meski memiliki perbedaan, namun kedua metode pencatatan ini memiliki fungsi serupa, yakni menghitung nilai persediaan barang, penentuan HPP, serta mengetahui secara pasti persediaan akhir barang yang dimiliki saat ini.
Berikut penjelasan keduanya.
1. Metode Perseptual
Metode perseptual dilakukan dengan pencatatan rutin setiap terdapat barang masuk dan keluar. Dalam konteks masuk dan keluar adalah transaksi jual-beli dan retur. Metode ini memungkinkan pemilik barang mengetahui nilai persediaan yang dimiliki, sebab dicatat setiap ada aktivitas.
Metode ini menawarkan kelebihan pencatatan yang rinci setiap saat, sebab pencatatan yang dilakukan berdasarkan aktivitas barang yang terjadi. Pengecekan atau perhitungan fisik tak lagi diperlukan, sebab dengan mudah nilai persediaan bisa dicek pada catatan yang dimiliki.
Meski demikian, pencatatan akan berjalan setiap waktu dan menjadi aktivitas harian. Jadi diperlukan sistem yang baik dalam melakukan pencatatan agar tidak ada kesalahan pada data harian. Metode ini digunakan pada bisnis yang keluar-masuk barangnya tidak terlalu cepat, seperti showroom kendaraan, toko mebel, dan sejenisnya.
2. Metode Periodik
Metode pencatatan periodik juga dikenal dengan metode fisik, yang mana pencatatannya dilakukan pada waktu-waktu tertentu yang sudah disepakati. Pencatatan pada metode ini dilakukan dengan melakukan pengecekan langsung di akhir periode pencatatan.
Misalnya saja, setiap minggu, setiap bulan, tiga bulanan, atau enam bulanan, tergantung kebijakan dan kesepakatan dari setiap elemen perusahaan atau bisnis. Metode ini dilakukan pada bisnis dengan tingkat keluar-masuk barang cepat, dan jumlah barang sangat banyak.
Dengan kondisi tersebut metode pencatatan persediaan barang dagang perseptual akan sulit dilakukan karena memakan banyak waktu dan tenaga. Jenis bisnis yang menggunakan metode ini misalnya toko kelontong, swalayan, dan sejenisnya.
Terdapat perbedaan mendasar pada bisnis yang menggunakan metode pencatatan persediaan barang dagang di atas. Jadi secara jelas, dapat dibedakan dengan pasti. Namun demikian hal ini tetap mengacu pada kebijakan perusahaan dan bagaimana pengelolaan persediaan dilakukan.
Sedikit Membahas Fungsi Penerapan Metode Pencatatan
Setelah memahami definisi dan metode yang digunakan dalam pencatatan barang, pada akhirnya metode yang dipilih harus dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Setiap perusahaan dengan berbagai pertimbangan yang dimiliki pasti akan menggunakan salah satu dari metode tersebut.
Fungsi yang dimaksud antara lain adalah :
- Memberikan data lengkap tentang barang yang mengalami permintaan tinggi atau permintaan rendah
- Menghitung laba perusahaan dari data barang yang masuk dan keluar gudang
- Mengurangi risiko kehilangan barang
- Menganalisa perputaran barang masuk dan keluar serta fluktuasinya sepanjang periode waktu
- Mendeteksi persediaan barang secara pasti.
Penggunaan aplikasi atau sistem tertentu dalam proses pencatatan ini sudah menjadi hal wajar di dunia industri saat ini. Jadi semua sudah mengalami proses digitalisasi, dan data yang didapatkan akan lebih akurat.
RUN Market Hadir sebagai Platform Pengadaan Barang Praktis dan Akurat
Untuk turut meningkatkan kinerja perusahaan secara umum, proses pengadaan barang juga wajib dilakukan secara digital. Untuk berbagai skala bisnis, RUN Market bisa membantu memberikan ekosistem yang produktif dan menguntungkan. Terkait persediaan barang dagang, nantinya catatan transaksi dari RUN Market bisa digunakan sebagai data pembantu hal ini. Lengkap, akurat, dan memiliki sistem yang solid, RUN Market adalah platform terbaik untuk pengembangan bisnis Anda!

