4 Strategi Pengembangan Produk yang Jitu dan Bikin Profit

Persaingan bisnis masa kini sungguh ketat. Jika sebuah perusahaan tidak mengikuti tren, bisa jadi akan tertinggal satu hingga tiga langkah dari kompetitor. Salah satu ukuran ketertinggalan adalah perusahaan mengalami stagnasi produk. Maka, sudah seharusnya dalam setiap periode, perusahaan melakukan pengembangan produk. 

Namun, tidak semua perusahaan mau atau terpikir untuk melakukan pengembangan produk. Padahal dari inovasi tersebut lahirlah produk baru yang bahkan dapat menjadi unggulan. Selain itu, inovasi pula yang mampu meningkatkan keuntungan perusahaan. 

Agar perusahaan dapat lebih memahami tentang pengembangan produk, artikel di bawah ini akan menjelaskan pengertian, tujuan, tahapan serta strateginya. Simak hingga tuntas di RUN Market. 

Pengertian Pengembangan Produk

Secara umum, pengembangan produk adalah proses yang menghadirkan inovasi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk dari yang telah ada. Pengembangan perlu diterapkan di perusahaan agar meningkatkan brand image tidak hanya di konsumen melainkan juga klien. 

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa pengembangan akan terus akan selama masih ada kompetitor. Bahkan, kehadiran kompetitor justru membuat persaingan bisnis semakin kompetitif. Hal ini disebabkan kompetitor yang juga berusaha mengembangkan produknya.

Seperti contoh kartu sim yang hadir di telepon genggam. Saat ini, tidak hanya berbentuk fisik melainkan juga elektronik sehingga memudahkan pengguna untuk mengaksesnya. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan hal ini. 

Tujuan Pengembangan Produk

Ada beberapa tujuan pengembangan produk yang perlu diketahui oleh perusahaan yaitu:

• Meningkatkan keuntungan penjualan
• Memaksimalkan pendapatan
• Memenuhi kebutuhan konsumen
• Persaingan yang baik dengan kompetitor
• Memaksimalkan seluruh sumber produksi yang ada

Tahapan Pengembangan Produk

Setelah memahami tujuan maka perlu perusahaan ketahui bagaimana langkah atau tahapan dalam pengembangan produk yaitu:

1. Ketahui Kebutuhan Konsumen

Hal pertama yang perlu dilakukan oleh perusahaan atau penjual adalah mengetahui kebutuhan konsumen. Jika telah mengetahui kebutuhan tersebut maka akan dilakukan analisis secara mendalam dan menyeluruh. Hasil analisis inilah yang nantinya muncul ide.

2. Mengolah Ide

Ide datang karena analisis. Namun, kemunculan ide perlu diolah dengan baik. Maka dari itu, untuk pengolahan ide, biasanya perusahaan memiliki tim tersendiri. Sebab, ide adalah landasan berpikir untuk strategi ke depannya. 

Ketika ide diolah maka akan muncul mana ide yang berguna dan kurang menarik. Maka perlu dilakukan seleksi dengan tepat sehingga hanya ide yang relevan, yang bisa diterapkan di perusahaan. 

3. Merumuskan Strategi Pemasaran

Penerapan ide yang baik dapat merumuskan strategi yang tepat. Salah satunya adalah strategi pemasaran. Untuk menerapkan strategi tersebut maka perlu memperhatikan tiga hal yaitu target pasar, perkiraan harga, dan target penjualan.

4. Pengembangan dan Pengujian 

Setelah mengolah ide dan merumuskan strategi pemasaran maka perlu melakukan eksekusi yaitu pengembangan sekaligus pengujian. Hal ini untuk mengetahui apakah pengembangan dan pengujian tersebut sesuai strategi.

5. Penjualan

Ketika pengujian telah berhasil maka tahap selanjutnya adalah melakukan penjualan. Jika penjualan mencapai keuntungan maksimal, berarti perusahaan benar-benar merumuskan strategi pemasaran dengan baik. 

Strategi Pengembangan Produk

Tahapan demi tahapan telah menjadi modal perusahaan untuk mengembangkan barang atau jasa. Maka, langkah selanjutnya adalah memahami strateginya yaitu:

1. Memperluas Target Pasar

Strategi pertama adalah memperluas target pasar. Sebagai contoh, pada periode sebelumnya perusahaan Anda lebih fokus penjualan kepada konsumen secara pribadi. Maka, pada periode berikutnya, fokus penjualan bergeser ke arah perusahaan. Dari B2C menjadi B2B. 

2. Memperbaiki Produk

Selain target pasar, maka perusahaan juga perlu melakukan evaluasi kepada produk yang kurang menonjol atau produk yang kurang mampu meningkatkan keuntungan. Jika masih bisa diperbaiki, lakukan perbaikan segera. 

Perbaikan produk memang lebih menguntungkan daripada meluncurkan produk baru. Namun demikian, perbaikan produk hanya dapat dilakukan apabila perusahaan menyediakan biaya perbaikan. 

3. Amati, Tiru, Modifikasi

Kompetitor adalah alasan mengapa setiap produk butuh perbaikan atau perusahaan perlu memperluas target pasar. Bahkan, jika memiliki keuangan yang memadai, perusahaan bisa membuat produk baru seperti yang dimiliki kompetitor. 

Cara ini tidak salah bahkan hampir seluruh perusahaan apa pun melakukannya. Namun, perlu diketahui bahwa cara tersebut harus menggunakan metode amati, tiru, dan modifikasi.

4. Menghasilkan Produk Baru

Strategi terakhir dapat diterapkan apabila pada periode sebelumnya, perusahaan menghasilkan banyak keuntungan penjualan. Namun, bisa juga diterapkan karena hasil pengamatan dan analisis dari tim marketing. 

Maka dari itu, menghasilkan produk baru dapat menjadi solusi untuk memperkuat brand image sekaligus mendapatkan keuntungan yang lebih baik daripada periode sebelumnya.

Agar perusahaan dapat lebih nyaman untuk menerapkan strategi pengembangan produk, RUN Market dari RUN System memiliki solusi untuk mengembangkan bisnis perusahaan. 

RUN Market, Solusi Bisnis Perusahaan

RUN Market dari RUN System memiliki 3 fitur untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya di antaranya:

• Sales Order Management: membantu perusahaan untuk mendapatkan konsumen yang membutuhkan barang.
• Company Management: mengelola informasi yang mampu mempermudah penjualan.
• Reporting: mengolah laporan mulai dari aktivitas penawaran, pemesanan, hingga pembelian barang. 

Dari tiga fitur tersebut, RUN Market menghadirkan kenyamanan perusahaan dalam melakukan penawaran, pemesanan, hingga pembelian barang. Bersama RUN Market, segala bisnis perusahaan mampu dikelola secara efektif.